PENGARUH PEMBERIAN TOPIKAL EKSTRAK KULIT BUAH NAGA MERAH (Hylocereus polyrhizus) TERHADAP INFLAMASI KULIT - Studi Eksperimental terhadap Kulit Mencit yang Dipapar UV B Akut
Daftar Isi:
- Kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) telah diteliti mengandung senyawa fenol berupa flavonoid yang merupakan antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek fotoproteksi ekstrak kulit buah naga merah terhadap inflamasi kulit pada kulit mencit yang diberi paparan sinar UVB akut, dengan parameter ketebalan kulit tengah punggung mencit (skinfold). Penelitian eksperimental ini menggunakan 25 ekor mencit betina BALB/c yang dibagi menjadi 5 kelompok secara random, yaitu K-I, K-II, KIII, K IV, dan K V sebagai kelompok normal; kelompok negatif; dosis 0,256 mg; dosis 1,28 mg; dosis 6,4 mg. Lotion ekstrak kulit buah naga merah dioleskan pada punggung mencit setiap hari selama satu minggu. Mencit kemudian dipapar sinar UVB dengan dosis tunggal 3 MED (selama 24 menit). Pengukuranskinfold dengan jangka sorong digital.Inflamasi kulit pada kelompok negatif pada jam ke 24, 48, dan 72 untuk menentukan waktu puncak terjadinya inflamasi kulit. Kelompok perlakuan diamati pada waktu puncak (24 jam). Data inflamasi kulit dianalisis dengan One Way Anova dan Post Hoc LSD. Rerata jumlah ketebalan skinfoldpada K-I, K-II, K-III, K-IV, dan K-V masing-masing sebesar 0,864; 0,992; 0,818; 0,694; dan 0,632.Uji Oneway Anovamenunjukkan terdapat perbedaan signifikan (p<0,05) pada rerata jumlah ketebalan kulit tengah punggung mencit. Hasil uji Post Hoc LSD menunjukkan ada perbedaan signifikan K-II dengan K-IV dan K-V (p<0,05). Lotion ekstrak kulit buah naga merah (Hylocereus polyrhizus) berpengaruh terhadap inflamasi kulit dilihat dari penurunan ketebalan kulit tengah punggung pada epidermis kulit mencit yang dipapar sinar UVB akut. Kata kunci: Hylocereus polyrhizus, Ektrak Kulit Buah Naga Merah, Inflamasi Kulit, UVB