HUBUNGAN ANTARA FAKTOR RISIKO OBESITAS DENGAN KEJADIAN DIABETES MELITUS TIPE 2 - Studi Cross-Sectional Pada Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Umum Daerah Kota Semarang Tahun 2016
Daftar Isi:
- Diabetes Mellitus merupakan penyakit degeneratif dengan prevalensi terus bertambah akibat gaya hidup yang tidak sehat, kegemukan dan malas berolahraga. Diabetes mellitus Tipe 2 (DM-2) merupakan bentuk paling umum dari diabetes mellitus, disebabkan berbagai kemungkinan seperti kecacatan dalam produksi insulin, resistensi terhadap insulin atau berkurangnya sensitifitas sel dan jaringan tubuh terhadap insulin yang ditandai dengan meningkatnya kadar insulin dalam tubuh. Tujuan penelitian ini adalahmengetahui hubungan antara faktor risiko obesitas dengan kejadian DM-2. Penelitian observasional analitik dengan pendekatan cross sectional telah dilakukan pada 200 responden dengan consecutive sampling di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Kota Semarang. Usia, jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, konsumsi lemak jenuh, dan kebiasaan olahraga ditanyakan langsung menggunakan kuesioner. Analisis statistik dengan menggunakan chi square dan regresi logistic. Hasil uji Chi-Square pada usia ≥45 p=0,009, jenis kelamin perempuan p=0,032, pendidikan p=0,051, tidak bekerja p=0,037, konsumsi lemak jenuh ≥3 kali/ minggu p=0,010, tidak olahraga p=0,004. Hasil uji multivariat dengan metode Regression Logistic, faktor tidak berolahraga merupakan faktor paling dominan berpengaruh terhadap kejadian DM-2, nilai p=0,004 OR = 2,331 (1,303-4,167). Usia ≥45 tahun, jenis kelamin perempuan, tidak bekerja, konsumsi lemak jenuh ≥3 kali/ minggu, dan tidak olahraga memiliki berpengaruh terhadap kejadian DM-2 pada pasien rawat jalan di Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Kota Semarang Tahun 2016. Kata kunci : DM-2, Usia ≥45 tahun, jenis kelamin perempuan, tidak bekerja, konsumsi lemak jenuh ≥3 kali/ minggu, dan tidak olahraga