Daftar Isi:
  • Perasaan putus asa, tidak berdaya, dan kecemasan yang mendalam serta kecacatan sering dialami oleh banyak pasien stroke dan dapat berkembang kearah depresi. Kondisi depresi akan membatasi kemampuan pasien stroke dalam menjalankan aktivitas hidup sehari-hari. Penelitian ini bermaksud mengetahui hubungan antara tingkat depresi dengan kemampuan dalam menjalankan aktivitas kehidupan sehari-hari pada pasien stroke iskemik. Penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional yang dilakukan pada 32 pasien stroke iskemik yang dirawat di Poli Saraf Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang periode Juni-Desember 2016. Pasien dengan gangguan motorik dan kesadaran komposmentis dipilih. Pasien dengan hasil CT-scan kepala menunjukkan gambaran selain infark, menderita penyakit infeksi, tumor dan komplikasi otak karena penyakit lain serta meninggal sebelum pemeriksaan Beck Depression Index (BDI) untuk mengukur depresi dan Functional Independence Measure (FIM) untuk mengukur kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari dieksklusi. Uji rank spearman digunakan untuk mengetahui hubungan depresi dengan kemampuan melakukan aktivitas sehari-hari. Pada pasien dengan ketergantungan sedang diperoleh 52,6% pasien mengalami depresi sedang. Pada pasien dengan ketergantungan ringan diperoleh 69,2% pasien mengalami gangguan mood ringan. Uji rank Spearman menghasilkan p=0,000 (p<0,05) dengan nilai r sebesar 0,877. Kesimpulan penelitian terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat depresi dengan kemampuan pasien stroke iskemik dalam melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari. Kata kunci: Tingkat Depresi, Aktivitas Kehidupan Sehari-hari