Daftar Isi:
  • Daun teh hijau (Camellia sinensis L.)memiliki kandungan senyawa EGCG tertinggi. EGCG memiliki sifat yang tidak tahan panas, mudah mengalami oksidasi dan tidak stabil selama penyimpanan. Untuk mencegah terjadinya oksidasi maka dilakukan penambahan antioksidan alami yaitu vitamin C dan vitamin E. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan vitamin C, vitamin E dan kombinasi vitamin C dan vitamin E terhadap stabilitas EGCG pada fraksi etil asetat ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis L.). Jenis penelitian ini adalah experimental dengan post test only control group design.Ekstrak daun teh hijau(Camellia sinensis L.)didekoktasi 90oC selama 30 menit, kemudian dilakukan ekstrim dingin dan diberi vitamin C, vitamin E dan kombinasi vitamin C dan vitamin E yang di simpan pada hari ke-0 dan hari ke-15 pada suhu 2oC, dilakukan fraksinasi dengan etil asetat. Kadar EGCG diuji menggunakan HPLC, diananlisis menggunakanOne Way Anovadengan taraf kepercayaan 95%. Ekstrak daun teh hijau yang ditambah vitamin C menghasilkan kadar EGCG lebih tinggi dibanding vitamin E, kombinasi vitamin C dan vitamin E serta kontrol (23,82%w/w dibanding 23,56%w/w, 15,98%w/w, 13,65%w/w). Buffer solution pH-4 menghasilkan kadar EGCG paling tinggi (29,045w/w). Ektrak daun teh hijau dengan metode ekstrim dingin dan penurunan pH-4 dengan penambahan vitamin C menghasilkan kadar EGCG lebih tinggi dibanding vitamin E dan kombinasi vitamin C dan vitamin E. Kata kunci: Camellia sinensis L., EGCG, vitamin C, vitamin E