UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOLIK BIJI RAMBUTAN (Nephelium lappaceum,L.) TERHADAP Staphylococcus aureus ATCC 25923 SECARA In Vitro
Daftar Isi:
- Staphylococcus aureusadalah salah satu bakteri yang dapat menyebabkan penyakit kulit seperti ektima dan impetigo, di Indonesia sendiri penelitian yang dilakukan di sebelas rumah sakit di DKI Jakarta pada 2004 menunjukkan bahwa 9,8 % pasien rawat inap mendapat infeksi yang di sebabkan oleh infeksi bakteri Staphylococcus aureus. Penelitian sebelumnya menyatakan bahwa flavonoid pada ekstrak etanol biji rambutan efektif menghambat pertumbuhan bakteri patogen pada ikan antara lain: A. hydrophila, A. salmonicida, dan Streptococcus sp. Hingga saat ini belum dilakukan ekstraksi biji rambutan terhadap bakteri Staphylococcus aureus ATCC 25923. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antibakteriekstrak etanolik biji rambutan (Nephelium Lappaceum, L.) Jenis penelitian eksperimental laboratorium dengan rancangan post test only control group design. Ekstraksi menggunakan metode maserasi dengan etanol 70%. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi cakram, kemudian diamati zona bening yang terbentuk. Zona bening tersebut diukur menggunakan jangka sorong. Hasil penelitian mengunakan analisa datadilakukan uji normalitas dan homogenitas. Hasil data yang didapattidak normal dan tidak homogen, maka dianalisa dengan non parametrik yaitu Kruskal Wallis dan Mann Whitney.Pada ekstrak etanolik biji rambutan (Nephelium Lappaceum, L.) pada konsentrasi 50% memiliki aktivitas terhadap Staphylococcus aureusATCC 25923dengan kategori daya hambat lemah, karena diameter zona hambat sebesar 15,15 mm. Kesimpulan penelitian ini adalah ekstrak etanolik biji rambutan (Nephelium Lappaceum, L.) pada konsentrasi 50% memiliki aktivitas terhadap Staphylococcus aureusATCC 25923 Kata kunci:Antibakteri, biji rambutan (Nephelium Lappaceum, L.), Staphylococcus aureusATCC 25923