Daftar Isi:
  • Operasi Caesar banyak ditemukan di Rumah Sakit Swasta. Angka risiko kematian operasi caesar sangat tinggi akibat infeksi, maka Antibiotik profilaksis dianjurkan untuk operasi caesar karena dapat mencegah atau mengurangi kejadian infeksi. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui evaluasi penggunaan antibiotik profilaksis pada pasien yang menjalani persalinan operasi caesar di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang Periode 1 Januari – 31 Desember 2016. Jenis penelitian ini adalah deskriptif non eksperimental (observasional) dengan rancangan cross sectional menggunakan data retrospektif. Evaluasi yang digunakan dengan metode gyssens untuk menilai ketepatan penggunaan antibiotik. Hasil analisis 61 kasus didapatkan yang memenuhi kriteria inklusi. Antibiotik profilaksis pada pasien caesar yang digunakan adalah Sefotaksim 1 gram (55,74%) dengan rute pemberian intravena (100%), pemberian antibiotik profilaksis <60 menit (44,26%), durasi pemberian selama 12-24 jam (62,30%). Hasil evaluasi dengan metode gyssens diperoleh 38 kasus kategori IVA, 19 kasus kategori IVC, 4 kasus kategori 0 yaitu tepat/bijak. Kesimpulan dari penelitian ini adalah masih banyak antibiotik yang digunakan tidak rasional 93,44% dan yang rasional hanya 6,56%. Tidak terdapat hubungan antara penggunaan antibiotik profilaksis dengan lama rawat inap. Kata kunci : Operasi caesar, antibiotik profilaksis, evaluasi Gyysens