Daftar Isi:
  • Teh hijau (Camellia sinensis L) mengandung senyawa EGCG (Epigallocatechin gallate) yang memiliki sifat antioksidan tertinggi, namun senyawa EGCG mudah mengalami oksidasi dan tidak stabil pada formulanya. Senyawa EGCG stabil pada pH 4 dengan suhu 20C. Penambahan vitamin C, vitamin E serta kombinasi vitamin C dan vitamin E mampu melindungi katekin dari proses oksidasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan stabilitas antioksidan fraksi etil asetat dengan penambahan vitamin C, vitamin E, kombinasi vitamin C dan vitamin E. Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control group design. Teh hijau (Camellia sinensis L) diekstraksi dengan metode dekoktasi menggunakan aquadest kemudian dilanjutkan ekstrim dingin setelah itu dilakukan fraksinasi metode cair–cair dengan pelarut etil asetat. Stabilitas antioksidan diuji dengan DPPH menggunakan spektrofotometri dengan lamda 515 nm pada hari ke-0 dan hari ke-15 dan dianalisis dengan taraf kepercayaan 95%.. Penambahan vitamin C, vitamin E, kombinasi vitamin C dan vitamin E pada ekstrak dapat menstabilkan antioksidan fraksi etil asetat ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis L), dengan rata – rata nilai IC50 hari ke-0 vitamin C 15,19 ppm, vitamin E 23,39 ppm, kombinasi vitamin C dan vitamin E 25,25 ppm, kontrol positif 2,79 ppm, kontrol negatif 11,89 ppm dan hari ke-15 vitamin C 12,13 ppm, vitamin E 16,25 ppm, kombinasi vitamin C dan vitamin E 19,84 ppm, kontrol positif 12,66 ppm, dan kontrol negatif 22,30 ppm. Stabilitas antioksidan fraksi etil asetat ekstrak daun teh hijau (Camellia sinensis L) dengan penambahan vitamin C lebih tinggi dari pada vitamin E dan kombinasi vitamin C dan vitamin E. Kata kunci : Daun teh hijau (Camellia sinensis L), antioksidan, fraksi etil asetat, vitamin C, vitamin E