Daftar Isi:
  • Salah satu penyebab diare yaitu bakteri Shigella flexneri. Pengobatan diare biasanya menggunakan antibiotik, namun penggunaan antibiotik yang tidak sesuai dapat menyebabkan resistensi. Salah satu tumbuhan yang diketahui memiliki khasiat sebagai antibakteri adalah pandan wangi (Pandanus amaryllifolius Roxb.)karena mengandung senyawa flavonoid yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas antibakteri daun pandan wangidan menentukan konsentrasi optimal sebagai antibakteri. Proses ekstraksi dilakukan menggunakan metode dekoktasi dilanjutkan dengan fraksinasi cair-cair.Deteksi kandungan senyawaflavonoid total dengan metode spektrofotometri. Hasil fraksi diujikan terhadap bakteri Shigella flexneri ATCC 12022 menggunakan metode difusi sumuran dengan konsentrasi 10%-100% sebanyak 30 μL, kontrol positif menggunakan kloramfenikol 30μg. Data dianalisis menggunakan statistik Mann-Whitney dengan taraf kepercayaan 95%. Hasil skrining fitokimia menunjukkan adanya alkaloid, flavonoid, tanin, dan polifenol. Hasil rata-rata uji kadar flavonoid total sebanyak 118,5 mg/g QE. Fraksi etil asetat ekstrak daun pandan wangi konsentrasi10%, 20%, 30%, 40%, 50%, 60%, 70%, 80%, 90% dan 100% dapat menghambat Shigella flexneri ATCC 12022 dengan rata-rata zona hambat bertutut-turut 14,50 ± 3,90 mm;21,30 ± 1,94 mm;21,60 ± 2,00 mm;21,06 ± 1,76mm; 30,33 ± 1,15mm;30,73 ± 0,46 mm;29,80 ± 1,50 mm;29,90 ± 0,10 mm;31,06 ± 1,34 mm dan 32,53 ± 1,34 mm. Kesimpulan yang dapat diambiladalahfraksi etil asetat ekstrak daun pandan wangi dapat menghambat pertumbuhan bakteri Shigella flexneri ATCC 12022 dan konsentrasi yang paling optimal adalah 20%. Kata kunci: daun pandan wangi, fraksi etil asetat, Shigella flexneri ATCC 12022