Daftar Isi:
  • Salah satu penyebab jerawat yaitu adanya aktivitas bakteri Propionibacterium acnes (P.acnes) yang berlebih pada kelenjar sebasea. Antibiotik sering digunakan dalam pengobatan jerawat, tetapi penggunaannya dapat menyebabkan iritasi dan resistensi. Bonggol pohon pisang raja (Musa x paradisiaca L. ”Raja”) mengandung senyawa flavonoid yang dapat menghambat pertumbuhan bakteri. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui aktivitas antibakteri bonggol pohon pisang raja dan mengetahui perbedaan zona hambat terhadap bakteri P.acnes. Ekstraksi yang digunakan adalah metode maserasi dengan etanol 70%. Fraksinasi dengan metode cair-cair bertingkat dengan n-heksan, aquades, dan etil asetat. Kandungan flavonoid total menggunakan metode kolorimetri. Hasil fraksi diujikan terhadap bakteri P.acnes menggunakan metode difusi sumuran dengan konsentrasi 10 – 100 %, kontrol positif menggunakan tetrasiklin 30 μg. Analisis data menggunakan Kruskal Wallis dilanjutkan dengan Mann Whitney dengan taraf kepercayaan 95%. Kadar flavonoid total sebanyak 326,8 mg/g QE (32,68%). Fraksi etil asetat ekstrak etanolik bonggol pohon pisang raja konsentrasi 10 – 100 % memiliki aktivitas terhadap zona hambat bakteri P.acnes yang berturut-turut yaitu (14,17mm±0,15; 16,38mm±0,16; 18,11mm±0,09; 18,12mm±0,005; 18,22mm±0,03; 19,02mm±0,005; 19,35mm±0,25; 23,05mm±0,05; 23,97mm±0,14; 25,42mm±0,19). Konsentrasi 10 – 100 % memiliki perbedaan zona hambat (P<0,05). Kesimpulan penelitian ini adalah fraksi etil asetat ekstrak etanolik bonggol pohon pisang raja memiliki aktivitas antibakteri terhadap pertumbuhan bakteri P.acnes. Kata kunci : bonggol pohon pisang raja, flavonoid, Propionibacterium acnes