Daftar Isi:
  • Infeksi Saluran Kemih (ISK) merupakan infeksi bakteri yang terjadi di saluran kemih dimana mencakup organ-organ saluran kemih. Di Indonesia sendiri ISK salah satu jenis infeksi nosokomial yang angka kejadiannya paling tinggi yaitu sekitar 39%-60%. Terapi lini pertama untuk ISK adalah kotrimoksazol, tetapi sering terjadinya resistensi yang tinggi maka beralih ke ciprofloxacin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran evaluasi penggunaan antibiotik ciprofloxacin pada pasien terdiagnosa Infeksi Saluran Kemih di instalasi rawat inap Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang pada tahun 2016. Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik, dengan mengumpulkan data yang bersumber dari rekam medik di rumah sakit, dengan populasi pasien infeksi saluran kemih periode 2016. Hasil penelitian menunjukkan evaluasi kerasionalan penggunaan antibiotik ciprofloxacin pada pasien infeksi saluran kemih tepat indikasi sebesar 97,73%, tepat pasien sebesar 100%, tepat obat sebesar 100%, dan tepat dosis sebesar 72,73%. Setelah dianalisis menggunakan program chi-square dimana nilai p yaitu 1,000 dimana nilai p >0,05. Kesimpulan yang diambil penggunaan antibiotik ciprofloxacin pada pasien infeksi saluran kemih belum rasional karena terdapat salah satu evaluasi ketepatan yang tidak sesuai dengan literatur. Berdasarkan analisis chi-square tidak terdapat hubungan antara kerasionalan antibiotik ciprofloxacin dengan lama rawat inap pada pasien infeksi saluran kemih di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Kata kunci : Kerasionalan, Infeksi Saluran Kemih, Antibiotik Ciprofloxacin