Daftar Isi:
  • Penyakit diare merupakan salah satu permasalahan yang utama, terlebih di negara berkembang yang kurang menjaga kebersihan lingkungan sekitarnya. Salah satu penyebab diare yaitu bakteri Escherichia coli. Pemakaian antibiotik dalam jangka waktu yang lama dapat menyebabkan resistensi. Tanaman yang digunakan untuk penelitian ini adalah daun alpukat yang mengandung salah satunya senyawa flavonoid. Tujuan penelitian untuk mengetahui aktivitas antibakteri ekstrak etanolik daun alpukat dan mengetahui senyawa antibakteri dengan metode bioautografi. Proses ekstraksi dilakukan dengan metode maserasi. Hasil ekstrak diujikan terhadap bakteri Escherichia coli ATCC 35218 menggunakan metode difusi disk dengan konsentrasi 25%, 50%, dan 100%, kontrol negatif (aquadest) dan kontrol positif (Ciprofloxasin 5μg). Deteksi kandungan senyawa menggunakan metode skrining fitokimia, uji kromatografi lapis tipis dan uji bioautografi. Rerata zona hambat antara ekstrak daun alpukat 25% (0 mm), 50% (9,63 mm), dan 100% (22,58 mm), dengan kontrol positif (17,93 mm) menunjukkan perbedaan signifikan (p<0,05). Hasil skrining fitokimia menunjukkan adanya alkaloid, flavonoid, saponin, tannin, dan polifenol. Hasil uji bioautografi menunjukan senyawa flavonoid sebagai senyawa yang memiliki aktivitas antibakteri. Kesimpulan yang diambil bahwa ekstrak etanolik daun alpukat dapat menghambat pertumbuhan bakteri Escherichia coli ATCC 35218 pada konsentrasi 50% dan 100% dan senyawa yang mampu menghambat bakteri Escherichia coli ATCC 35218 yaitu flavonoid. Kata kunci : Antibakteri, daun alpukat, ekstrak etanolik, Escherichia coli ATCC 35218, bioautografi