UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOLIK DAUN, KULIT, DAN BIJI RAMBUTAN (Nephelium lappaceum L.) DALAM MENGHAMBAT PERTUMBUHAN Staphylococcus epidermidis SECARA IN VITRO
Daftar Isi:
- Staphylococcus epidermidis adalah bakteri yang telah resisten terhadap berbagai antimikrobial. Salah satu tanaman yang dapat dimanfaatkan sebagai antibakteri yaitu tanaman rambutan yang mengandung senyawa flavonoid yang memiliki aktivitas antibakteri. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas ekstrak etanolik daun, kulit dan biji rambutan dalam menghambat pertumbuhan S.epidermidis secara in vitro, mengetahui perbedaan zona hambat S.epidermidis pada kelompok yang diberi ekstrak etanolik daun, kulit dan biji rambutan dalam berbagai konsentrasi 10%, 50% dan 100%. Jenis penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control group design. Uji aktivitas antibakteri dilakukan dengan metode difusi sumuran. Kemudian diamati zona bening yang terbentuk, zona tersebut diukur dengan menggunakan jangka sorong. Hasil penelitian menunjukkan ekstrak etanolik daun rambutan konsentrasi 10%, 50% dan 100% memiliki aktivitas antibakteri dengan daya hambat rata-rata 23,13 mm, 25,17 mm dan 28,23 mm, dan ekstrak etanolik kulit rambutan konsentrasi 10%, 50% dan 100% memiliki aktivitas antibakteri dengan daya hambat rata-rata 28,23 mm, 31,47 mm dan 35,17 mm, sedangkan ekstrak etanolik biji rambutan tidak memiliki aktivitas antibakteri. Kesimpulan penelitian ini adalah Ekstrak etanolik daun dan kulit rambutan memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis dan terdapat perbedaan aktivitas dalam menghambat pertumbuhan bakteri Staphylococcus epidermidis, sedangkan ekstrak etanolik biji rambutan (Nephelium lappaceum L.) tidak memiliki aktivitas antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis. Kata kunci: Antibakteri, Daun Rambutan, Kulit Rambutan, Biji Rambutan (Nephelium lappaceum L.) , S. epidermidis