Daftar Isi:
  • Latar Belakang : Aktivitas motorik kasar terbentuk saat anak mulai memiliki koordinasi dan keseimbangan sebagian besar tubuh meliputi otot-otot yang lebih besar. Anak dengan kemampuan motorik yang baik akan lebih percaya diri dan lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan baru. Status gizi merupakan salah satu faktor penting dalam perkembangan motorik kasar pada anak. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan status gizi dengan perkembangan motorik kasar anak usia pra sekolah di Taman Kanak-Kanak (TK) Aisyiyah Bustanul Athfal (ABA) 33 semarang. Metode : Penelitian ini merupakan jenis penelitian korelasi analitik dengan pendekatan cross sectional. Pemilihan sampel menggunakan teknik consecutive sampling dengan jumlah 87 responden. Pengukuran status gizi menggunakan antropometri indek masa tubuh (IMT) berdasarkan umur, sedangkan pengukuran motorik kasar menggunakan lembar observasi Denver Development Screening Test (DDST) II. Data yang diperoleh diolah secara statistik dengan menggunakan uji spearman. Hasil : Mayoritas responden (anak) memiliki status gizi normal sebanyak 63 (72,4%) dan mayoritas responden (anak) memiliki kemampuan motorik kasar normal sebanyak 48 (55,2%). Hasil uji statistik didapatkan nilai p value = 0,000 < p value 0,05 maka hipotesis diterima. Simpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara status gizi dengan perkembangan motorik kasar anak usia pra sekolah. Kata kunci : Anak usia pra sekolah, status gizi, perkembangan motorik kasar