Daftar Isi:
  • Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan antara paham heteroseksual dan maskulinitas dengan homofobia santri pondok pesantren. Homofobia merupakan ketakutan seorang individu yang irasional/tidak beralasan untuk dekat, melakukan interaksi dan berhubungan sosial dengan kaum homoseksual. Bentuk homofobia dapat berupa pemikiran, sikap, serta perilaku. Homofobia pada seorang individu dapat dibentuk dari penanaman ideologi heteroseksual atau paham heteroseksual, tingkat maskulinitas individu serta religiusitas. Berdasarkan beberapa kajian teori yang dilakukan oleh peneliti terdahulu, menyatakan bahwa individu yang religius memiliki pandangan yang lebih buruk terhadap kaum homoseksual, sehingga seseorang yang memiliki religiusitas yang tinggi memiliki tingkat homofobia yang tinggi pula dibanding individu normal lainnya. Metode yang digunakan adalah metode kuantitatif. Penelitian ini dilakukan terhadap 47 santri pondok pesantren di daerah X kota Semarang dengan metode simple random sampling. Pengambilan data menggunakan alat ukur psikologi berupa skala homofobia, paham heteroseksual dan maskulinitas. Uji hipotesis dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi dua prediktor yang menghasilkan Ry(1,2)sebesar 0,552, Fhitung sebesar 9,621 dengan taraf signifikansi sebesar 0,000 (p ˂ 0,01) dengan persamaan garis regresi y = 24,158 + 0,365X1 + 0,205X2. Hasil uji tersebut menunjukkan ada hubungan signifikan antara paham heteroseksual dan maskulinitas dengan homofobia. Kata kunci : homofobia, paham heteroseksual, maskulinitas, religius, santri pondok pesantren