PERBEDAAN MOTIVASI KERJA PERAWAT BERDASARKAN STATUS PERNIKAHAN DI RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG
Daftar Isi:
- Latar Belakang: Motivasi kerja merupakan dorongan individu untuk bekerja sehingga sangat penting dimiliki perawat dalam memberikan pelayanan di Rumah sakit, penelitian sebelumnya oleh Yanti dan Warsito 2013 menunjukkan masih terdapat perawat yang memiliki motivasi kurang baik, yaitu sebanyak 74 (69,8%) responden tidak pernah mengikuti pelatihan pendokumentasian asuhan keperawatan, 56 (52,8%) responden motivasi pendokumentasian asuhan keperawatan tidak baik, dan 58 (54,7%) kualitas dokumentasi kurang baik. Ditinjau dari teori maslow maka pernikahan merupakan salah satu kebutuhan yang dapat mendorong motivasi seseorang untuk bekerja. Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi perbedaan motivasi kerja berdasarkan status pernikahan di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Metode: Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Pengumpulan data menggunakan dilakukan dengan memberikan kuesioner. Jumlah responden 81 perawat dengan teknik simple randome sampling. Data yang diperoleh diolah menggunakan uji mann-whitney. Hasil: Penelitian menunjukkan 57 perawat yang sudah menikah 84,2% memiliki motivasi tinggi dan 15,8 % memiliki motivasi sedang. Sebanyak 24 perawat yang belum menikah menunjukkan 70,8% memiliki motivasi tinggi dan 29,2% memiliki motivasi sedang. Kesimpulan: Tidak terdapat perbedaan antara perawat yang sudah menikah maupun perawat yang belum menikah terhadap motivasi kerja perawat di Rumah Sakit Islam Sultan Agung dengan hasil p value 0,17 (p value >0,05). Kata kunci: Motivasi kerja perawat, Status pernikahan.