Hubungan Dukungan Keluarga dengan Harga Diri pada Pasien Penyakit Ginjal Kronik dalam Menjalani Hemodialisa di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang
Daftar Isi:
- Latar Belakang : Pasien Penyakit Ginjal Kronik cenderung merasa tidak berdaya, malu dengan kondisinya, tidak menarik lagi, perasaan kurang diterima, terisolasi dan keputusasaan. Selain itu pandangan keluarga dan orang disekitarnya tentang keterbatasan harapan hidup menyebabkan pasien mempunyai perasaan negatif yang menyebabkan harga diri rendah.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan harga diri pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodialisa. Metode : Penelitian ini merupakan penelitian survey analitik(non-eksperimental) dengan pendekatan Cross sectional. Pengumpulan data dilakukan dengan kuesioner. Jumlah responden sebanyak 47responden dengan teknik simple random sampling. Hasil : Berdasarkan hasil analisa diperoleh bahwa dari 47 responden penelitian,hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan keluarga kurang sebanyak 14 (29.8%) responden dan dukungan keluarga paling banyak yaitu dukungan keluarga baik sebanyak 18 (38.3%) responden, sedangkan dukungan keluarga cukup sebanyak 15 (31.9%) responden. Hubungan keeratan antara dukungan keluarga dengan harga diri pasien PGK dalam menjalanihemodialisa adalah signifikansinya 0,006(p value<0,05), yang menunjukkan bahwa nilai korelasi nya bermakna. Simpulan : Terdapat hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan harga diri pada pasien penyakit ginjal kronik yang menjalani hemodilaisa (p value <0,05) Kata kunci: dukungan keluarga, harga diri, pasien penyakit ginjal kronik.