PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL DAN KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS PELAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH SULAWESI TENGGARA
Daftar Isi:
- Desentralisasi fiskal diartikan sebagai penyerahan fungsipengeluaran dan pendapatan dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah (Syahrudin,2006). Dengan adanya desentralisasi fiskal ini terdapat pemisahan yang jelas dan tegasdalam urusan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah. Syahrudin(2006) telah membuktikan bahwa desentralisasi fiskal menghasilkan manfaat ekonomibagi negara seperti peningkatan tingkat pertumbuhan, peningkatan efektifitas danefisiensi pengelolaan sumberdaya serta peningkatan partisipasi masyarakat dalam pengambilan keputusan. Judul penelitian ini adalah untuk mengetahui Pengaruh Desentralisasi Fiskal Dan Kinerja Terhadap Akuntabilitas Pelaporan Keuangan Pemerintah Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara pada tahun 2012 s/d 2014. Alasan dipilihnya Sulawesi Tenggara karena melihat masih banyak terdapat daerah-daerah otonomi yang hasil pelaporan keuangannya masih berada jauh dari opini audit yakni Wajar Tanpa Pengecualian. Adapun metode penelitian yang peneliti gunakan adalah metode analisis dan uji regresi berganda. Sampel yang digunakan adalah data Laporan Keuangan Pemerintah Daerah (LKPD) Kabupaten/Kota di Sulawesi Tenggarapada tahun 2012 s/d 2014, yang terdiri dari 12 kabupaten/Kota di Provinsi Sulawesi Ternggara. dengan menggunakan purposif sampling. Hasil analisis regresi ketiga hipotesis tersebut menunjukkan bahwa terdapat satu hipotesis yang memiliki pengaruh positif dan signifikan yakni kinerja daerah terhadap Akuntabilitas. Sedangkan dua hipotesis menunjukkan bahwa tidak terdapat pengaruh yang signifikan pada akuntabilitas yakni pada variable kemandirian dan ketergantungan. Hal ini menunjukkan bahwa kinerja daerah yang baik akan menghasilkan opini audit yang baik, sedangkan kemandirian dan ketergantungan yang tinggi tidak terkait langsung dengan penerimaan opini laporan keuangan pemda. Kata Kunci : Akuntabilitas, Kemandirian, Ketergantungan dan Kinerja