HUBUNGAN ANTARA KELAS SOSIAL EKONOMI DAN KEMATANGAN EMOSI DENGAN KECENDERUNGAN MENIKAH MUDA PADA SISWI SMK IBU KARTINI KOTA SEMARANG
Daftar Isi:
- Fenomena pernikahan usia muda sering terjadi di negara berkembang termasuk di Indonesia. Kecenderungan menikah muda merupakan kecondongan/keinginan seseorang untuk menikah dengan rentang usia yang relatif masih muda. Faktor yang mempengaruhi kecenderungan menikah muda adalah ekonomi, orang tua, adat/budaya, kecelakaan(hamil diluar pernikahan), emosionalitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kelas sosial ekonomi dan kematangan emosi dengan kecenderungan menikah muda pada siswi SMK Ibu Kartini Kota Semarang. Subjek penelitian berjumlah 88 dan menggunakan metode cluster random sampling. Pengambilan data dilakukan menggunakan skala kecenderungan menikah muda 32 aitem, skala kematangan emosi 28 aitem, dan angketkelas sosial ekonomi untuk mengetahui pendapatan dalam keluarga. Reliabilitas yang dihasilkan pada skala kecenderungan menikah muda 0,880 dan kematangan emosi 0,735. Uji Hipotesis menggunakan teknik analisis covariate. Hasil uji hipotesis menunjukkan adanya hubungan yang signifikan antara kelas sosial ekonomi dan kematangan emosi dengan kecenderungan menikah muda pada siswi SMK Ibu Kartini Kota Semarang Fhitung 3,888 dengan taraf signifikansi 0,025 (p<0,05). Tidak ada perbedaan antara kelas sosial ekonomi tinggi dan kelas sosial ekonomi rendah dengan kecenderungan menikah muda pada siswi SMK Ibu Kartini Kota Semarang taraf signifikansi p = 0,966 (p > 0,05). Ada hubungan antara kematangan emosi dengan kecendrungan menikah muda pada siswi SMK Ibu Kartini Kota Semarang taraf signifikansi p = 0,007 (p >0,01). Kelas sosial ekonomi dan kematangan emosi pada penelitian ini memberikan sumbangan efektif sebesar 10,1%. Kata kunci : Kelas sosial ekonomi, kematangan emosi, kecenderungan menikah muda.