Daftar Isi:
  • Jalan Tol Semarang-Solo dibagi menjadi 2 tahap yang terdiri dari ruas Semarang-Bawen dan ruas Bawen-Solo. Diantara Semarang-Bawen terdapat kawasan industri yang potensial di daerah Ungaran. Saat ini jaringan jalan yang melewati daerah tersebut sering terjadi kemacetan. Dengan dibangunnya Jalan Tol Semarang-Bawen ini maka aksesbilitas antar kawasan dapat lebih singkat dari jarak tempuh maupun waktu perjalanan sehingga mampu meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi. Dalam pembangunan jalan tol, lokasi yang dibangun terkadang memiliki kontur yang tidak sesuai dengan rancangan pembangunan, sehingga perlu adanya penggalian dan penimbunan. Proses ini akan menghasilkan geometri tebing baru yang perlu dianalisis dan dipertimbangkan kestabilan tebingnya agar mencapai nilai keamanan yang diharapkan. Tujuan pembuatan tugas akhir ini adalah untuk menganalisis stabilitas lereng Jalan Tol Semarang-Bawen pada sta 12+985 sesuai dengan standart angka keamanan yang telah ditetapkan. Pengumpulan data dalam studi kasus ini dilakukan dengan cara metode pengumpulan data sekunder dan interview dengan pihak-pihak yang berkaitan dalam pembangunan Jalan Tol Semarang-Bawen serta sumber-sumber yang terkait dengan tugas akhir stabilitas lereng. Studi kasus ini menganalisis dengan dua cara yaitu menggunakan metode manual dan program plaxis. Metode manual menggunakan Metode Bishop yang Disederhanakan sedangkan program plaxis menggunakan metode kriteria Mohr-Coulomb sebagai model tanah. Hasil analisis menunjukkan bahwa untuk perencanaan jangka panjang memerlukan perkuatan lereng agar mencapai nilai keamanan yang ditetapkan. Kata kunci : stabilitas lereng, jalan tol, perhitungan manual, program plaxis