EVALUASI PERKERASAN JALAN KAKU DI JAWA TENGAH (STUDI KASUS JALAN PURWODADI – BLORA)
Daftar Isi:
- Banyaknya jalan yang rusak, khususnya di Jawa Tengah, yang dianggap kerusakannya disebabkan oleh perkerasan jalan beraspal atau perkerasan jalan lentur, maka sejak tahun 2004 perkerasan jalan dibuat dengan menggunakan perkerasan kaku atau perkerasan dengan lapis permukaan berupa plat beton semen. Setelah berjalan selama lebih dari 10 tahun, ternyata banyak perkerasan jalan kaku yang dibuat telah rusak jauh sebelum umur rencanannya tercapai. Kerusakan tersebut berupa keretakan pada plat, penurunan plat, stripping atau terlihatnya agregat (batuan) beton, dan pecah-pecah. Untuk mengetahui penyebab dari cepat rusaknya perkerasan jalan kaku tersebut, maka penelitian tugas akhir ini dilakukan. Metode penelitian adalah dengan mengevaluasi perkerasan jalan kaku yang telah dibuat, yaitu dengan menghitung kembali perkerasan jalan kaku berdasarkan data tanah dan data lalu lintas yang ada. Kedua data tersebut berupa data sekunder yang diambil dari hasil survey tanah oleh Konsultan Perncana HASFARM DIAN dan dari hasil survey Dinas Bina Marga Jawa Tengah. Kajian dikhususkan pada ruas jalan propinsi Purwodadi – Blora yang mempunyai tebal plat perkerasan beton setebal 20cm. Dari hasil perhitungan dengan menggunakan Metode Perencanaan Jalan Kaku oleh Direktorat Jenderal Bina Marga Departemen Pekerjaan Umum tahun 1986, menunjukkan bahwa tebal plat 20cm tersebut sudah benar dan kuat menahan beban lalu lintas yang ada. Oleh karena itu disimpulkan bahwa cepat rusaknya perkerasan jalan kaku disebabkan oleh faktor pelaksanaan dan pengawasan pekerjaan yang tidak baik, mutu bahan yang dipergunakan tidak baik, serta karena kondisi tanah dasar yang jelek. Seperti banyak diketahui bahwa tanah dasar di ruas jalan tersebut adalah jenis tanah montmorilonite, yaitu tanah lempung yang sangat ekspansif yang mempunyai kembang-susut besar serta nilai daya dukung yang sangat kecil, yang dari data tanah nili CBR rata-ratamya hanya 2.15%.