Daftar Isi:
  • Dalam meningkatkan keandalan, kualitas dan pelayanan prima, PT. PLN (Persero) Rayon Wates berusaha mengurangi pemadaman. Dari data dilapangan selama bulan Januari 2014 sampai Desember 2014 terjadi 15 kali PMT outgoing trip dan recloser bekerja 8 kali trip bersamaan dengan PMT outgoing penyulang WT04 yang terkena JTM di depan recloser WT4-196A dengan jarak rata-rata gangguan 7 km sampai dengan 10 km dari trafo GI Wates. Penyebab sering terjadinya PMT outgoing trip bersamaan dengan recloser WT04-196A dikarenakan sistem koordinasi proteksi recloser WT04-196A tidak bisa bekerja dengan baik pada saat terjadi hubung singkat di zona 2 dengan jarak kurang lebih 10 Km, pemasangan recloser WT04-196A pada penyulang WT04 dengan trafo tenaga I Gardu Induk Wates daya 30 mVA belum sesuai standar SOP sistem proteksi dengan jarak minimal relay instanious 12 Km, koordinasi antara PMT WT04-196A dengan FCO WT04-61 di zona 1 tidak berjalan dengan baik karena nilai arus gangguan 1 phasa sebesar 2410,8 A dimana nilai setting relay instanious pada GFR PMT WT04 adalah 1920 A dan sistem proteksi antara Recloser WT04-196A dengan FCO di S1-48M/47 dengan arus gangguang 1 phasa sebesar 962 A, FCO di S1-47/1 dengan nilai arus gangguan sebesar 962 A serta FCO di S1-48M/5 dengan nilai arus gangguan 848 A tersebut melebihi dari nilai setting relay instan pada GFR Recloser WT04-196A. Untuk mencegah hal tersebut terjadi harus dilakukanpenggeseran recloser WT04-196A dari jarak 7,296 kms ke 9,12 kms, resetting ulang pada relai instanious GFR PMT WT04 dari 1920 A menjadi 2415 A. Kata kunci: Gangguan Hubung Singkat, Koordinasi proteksi