Daftar Isi:
  • Kota Semarang merupakan wilayah yang berada di dataran rendah dan berbatasan fisik langsung dengan laut jawa. Banjir dan intrusi air laut merupakan salah satu bencana yang terjadi di daerah pesisir, dampak tersebut mengakibatkan wilayah menjadi kumuh serta berada dalam kondisi yang kurang sehat. Dari fenomena tersebut mengharuskan warga untuk melakukan adaptasi dalam perubahan lingkungan yang disebabkan oleh adanya banjir. Dari kondisi tersebutlah muncul pertanyaan penelitian “Bentuk Kebertahanan Masyarakat Terhadap Penanganan Banjir Di Wilayah Pesisir Berdasarkan Perspektif Gender” mengapa dari segi gender, dikarenakan bentuk adaptasi mereka berbeda. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriftif kualitatif rasionalistik dengan model kualitatif studi kasus. Maka dari fenomena banjir yang terjadi dapat ditemukan kondisi eksisting wilayah yang terkena banjir, kondisi masyarakat setempat, lokasi-lokasi yang terkena oleh banjir, dari hal tersebut maka muncul lah bentuk adaptasi dari perspektif gender sebagai penanganan terhadap dampak banjir yang digunakan warga untuk mengantisipasi banjir. Kata kunci : Banjir, Adaptasi Masyarakat, Perspektif Gender