ANALISIS KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMA DITINJAU DARI SELF EFFICACY MATEMATIS
Daftar Isi:
- Kata Kunci : Kemampuan Penalaran Matematis, Self Efficacy. Self Efficacy setiap siswa pastilah berbeda sehingga penalaran matematis yang dilakukan siswa juga berbeda. Oleh karena itu diperlukan perhatian khusus terhadap kemampuan penalaran matematis siswa dan self efficacy siswa. Berdasarkan hal tersebut maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kemampuan penalaran matematis siswa SMA ditinjau dari self efficacy siswa. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan dan menganalisis kemampuan penalaan matematis siswa kelas XI ipa SMA Negeri 6 Semarang ditinjau dari self efficacy matematis pada sub pokok materi uji hipotesis. Subjek penelitian adalah 6 siswa kelas XI IPA SMA Negeri 6 Semarang tahun pelajaran 2015/2016. Data yang digunakan adalah rekaman hasil wawancara, dan hasil tes, serta hasil angket self efficacy. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah tes dan non tes. Hasil penelitan menunjukan bahwa siswa dengan self efficacy tinggi: (1)mampu menyajikan apa yang diketahui pada soal;(2) mampu melakukan manipulasi; (3) dapat mengajukan dugaan; (4) mampu memeriksa argumen dengan tepat (5) mampu menentukan pola dengan menggunakan rumus uji statistik dengan benar; (6) mampu menarik kesimpulan dari hasil pekerjaanya. Kemampuan penalaran matematis bagi siswa dengan self efficacy sedang: (1) mampu menyajikan apa yang diketahui pada soal; (2) mampu melakukan manipulasi; (3) dapat mengajukan dugaan; (4) mampu memeriksa argumen dengan tepat; (5) mampu menentukan pola dengan menggunakan rumus uji statistik dengan benar; (6) mampu menarik kesimpulan dari hasil pekerjaanya. Kemampuan penalaran matematis bagi siswa dengan self efficacy rendah: (1) mampu menyajikan apa yang diketahui pada soal; (2) tidak mampu melakukan manipulasi; (3) dapat mengajukan dugaan; (4) tidak mampu memeriksa argumen dengan tepat; (5) mampu menentukan pola dengan menggunakan rumus uji statistik dengan benar; (6) tidak mampu menarik kesimpulan dari hasil pekerjaanya. Meningkatkan Kemampuan penalaran matematis siswa, hendaknya guru tidak hanya memperhatikan siswa yang memiliki self efficacy tinggi dan siswa yang memiliki self efficacy sedang melainkan selalu memperhatikan juga siswa yang memiliki self efficacy rendah, dimana guru harus lebih memberikan perhatian dalam membimbing agar siswa tidak merasa putus asa untuk mencoba terus dalam meningkatkan kemampuan penalaran matematis, serta melaksanakan pembelajaran inovatif dengan metode pengajaran yang bervariasi.