PERBEDAAN PENGARUH PEMAKAIAN PASTA GIGI YANG MENGANDUNG SODIUM LAURYL SULPHATE DENGAN PASTA GIGI TANPA SODIUM LAURYL SULPHATE TERHADAP VOLUME SALIVA - Penelitian Secara Klinis pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Islam Sultan Agung Semarang
Daftar Isi:
- Sodium Lauryl Sulphate/SLS adalah detergen sintetik yang banyak digunakan dalam pasta gigi sehingga pasta gigi menghasilkan busa. Sekitar 99% pasta gigi dipasaran mengandung SLS sebesar 1,5-5%, sedangkan yang dapat diterima oleh mukosa rongga mulut 0,0001%. SLS dalam pasta gigi yang berlebih dapat menyebabkan volume saliva menurun.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan volume saliva sebelum dan sesudah menyikat gigi dengan pasta gigi yang mengandung SLS dan tanpa SLS. Metode penelitian ini quasi eksperimental dengan rancangan penelitian pre-posttest control group design. Sampel yang digunakan 60 subyek yang dibagi dengan rincian 20 subyek sebagai kelompok SLS, 20 subyek sebagai kelompok tanpa SLS dan 20 subyek sebagai kelompok kontrol. Adapun teknik analis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik dengan Paired T-test/Wilcoxon dan Mann Whitney dengan probabilitas p<0,05. Berdasarkan uji Paired T-test yang telah dilakukan pada kelompok SLS tidak terdapat perbedaan bermakna dengan nilai signifikansi 0,096 (p>0,05). Pada kelompok kontrol terdapat perbedaan bermakna dengan nilai signifikansi 0,000 (p<0,05). Sedangkan uji Wilcoxon pada kelompok tanpa SLS terdapat perbedaan bermaknadengan nilaisignifikansi0,001 (p<0,05). Dan uji Mann Whitney antara kelompok SLS dengan tanpa SLSterdapatperbedaan bermakna dengan nilai signifikansi 0,001 (p<0,05). Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan volume saliva sebelum dan sesudah menyikat gigi dengan pasta gigi SLS dan pasta gigi tanpa SLS. Menyikat gigi dengan pasta gigi tanpa SLS menghasilkan volume saliva lebih tinggi dibandingkan pasta gigi SLS. Kata kunci : Pasta gigi SLS, Volume saliva