Daftar Isi:
  • Aplikasi fluorida dapat digunakan sebagai tindakan preventif terhadap karies. Penggunaan fluorida dapat dilakukan secara sistemik dan topikal. Aplikasi secara topical misalnya melalui plester atau dengan system transdermal drug delivery (TTD). TTD dapat mengurangi efek samping obat dan meningkatkan keberhasilan terapi obat. Tujuan penelitian mengetahui perbedaan kadar fluorida dalam gigi tikus setelah aplikasi plester fluorida pada punggung tikus yang dicukur secara manual dan electric. Jenis penelitian eksperimental invivo dengan rancangan post test control gruop design. Subyek penelitian tikus Galur Wistar sebanyak 20 ekor dibagi menjadi 4 kelompok. Kelompok pencukuran electric yang diaplikasikan plester fluorida (EF), kelompok pencukuran manual yang diaplikasikan plester fluorida (MF), kelompok pencukuran manual yang diaplikasikan plester tanpa fluorida (MK) dan kelompok pencukuran electric yang diaplikasikan plester tanpa fluorida (EK). Kadar fluorida pada gigi incisivus diperiksa dengan spektrofotometer uvis kemudian dianalisis dengan uji Kruskal Wallis. Hasil penelitian menunjukkan rata-rata kadar fluorida pada EF: 0,96+0,03; MF: 0,99+0,02; MK: 1,00+0,02; dan FK: 0,97+0,00. Uji Kruskal Wallis menghasilkan nilai p = 0,126(p>0,05), artinya tidak terdapat perbedaan kadar fluorida yang signifikan pada keempat kelompok perlakuan. Kesimpulan: tidak ada perbedaan kadar fluorida dalam gigi tikus setelah aplikasi plester fluorida. Kata kunci: Plester Fluorida, Kadar Fluorida Gigi