PENGARUH GEL EKSTRAK RIMPANG TEMU KUNCI TERHADAP JUMLAH MAKROFAG PADA PROSES PENYEMBUHAN LUKA ULKUS TRAUMATIK FASE INFLAMASI - Studi in vivo pada tikus putih
Daftar Isi:
- Rimpang temu kunci (Kaempferia pandurata Roxb) sering digunakan sebagai obat tradisional untuk menyembuhkan berbagai macam penyakit karena kandungan saponin, flavonoid dan minyak atsiri sebagai antiinflamasi. Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh gel ekstrak rimpang temu kunci pada proses penyembuhan luka ulkus traumatik dilihat dari jumlah makrofag serta mengetahui peningkatan dan penurunan jumlah makrofag pada hari pengamatan. Metode penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain kuasi eksperimental in vivo. Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 20 ekor tikus putih (Rattus norvegicus L.) jantan galur Wistar umur 2-3 bulan. Sebelumnya dilakukan pengamatan kondisi awal pasca perlukaan dengan sampel 2 ekor tikus putih. Sampel kemudian dibagi kedalam 2 kelompok yaitu kelompok kontrol dan kelompok perlakuan masing-masing sebanyak 9 ekor. Tiap kelompok dibagi lagi kedalam 3 hari pengamatan yaitu hari ke-2, hari ke-3 dan hari ke-7 dengan jumlah sampel pada tiap hari pengamatan sebanyak 3 ekor tikus putih. Kelompok kontrol diberi basis gel Na-CMC dan kelompok perlakuan diberi gel ekstrak rimpang temu kunci. Data dianalisis statistik two-way Anova dengan probabilitas p<0,05. Berdasarkan uji two-way Anova didapatkan hasil antar kelompok maupun antar hari pengamatan menunjukkan nilai p<0,05 sehingga disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antar kelompok dan antar hari pengamatan. Hasil penelitian disimpulkan bahwa gel ekstrak rimpang temu kunci berpengaruh terhadap jumlah makrofag pada proses penyembuhan luka ulkus traumatik. Gel ekstrak rimpang temu kunci menurunkan jumlah makrofag pada proses penyembuhan luka ulkus traumatik fase inflamasi. Kata kunci: gel ekstrak rimpang temu kunci, penyembuhan luka, ulkus, makrofag