Daftar Isi:
  • Saliva merupakan biofluid alternatif yang dapat digunakan untuk deteksi dini penyakit sistemik, salah satunya diabetes mellitus. Kadar glukosa saliva pada penderita diabetes cenderung lebih tinggi sehingga meningkatkan prevalensi penyakit periodontal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan kadar glukosa saliva penderita diabetes mellitus tipe 2 tidak terkontrol terhadap kelainan jaringan periodontal. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik, dengan rancangan penelitian cross sectional. Dilakukan terhadap penderita diabetes mellitus tipe 2 tidak terkontrol di Poliklinik Keluarga Miskin Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Pengambilan sampel menggunakan metode insidental consecutive sampling. Sampel sebanyak 40 orang diperiksa status jaringan periodontal menggunakan kriteria CPITN dan kadar glukosa saliva. Data hasil penelitian dianalisis dengan uji Spearman dan didapat nilai koefisien korelasinya 0,86 yang artinya terdapat hubungan yang sangat kuat antara kadar glukosa saliva dengan kelainan jaringan periodontal. Semakin tinggi kadar glukosa saliva akan meningkatkan keparahan status kelainan jaringan periodontal. Kata kunci : kadar glukosa saliva, diabetes mellitus tipe 2, kelainan jaringan periodontal