Daftar Isi:
  • Abortus inkomplet merupakan pengeluaran sebagian hasil konsepsi dari kavum uteri dan sebagian masih ada yang tertinggal di kavum uteri dengan batasan usia kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat janin kurang dari 500 g.Secaraklinis,abortus yang paling sering dijumpai di rumah sakit adalah abortus inkomplet. Usia, riwayat abortus, diabetes mellitus, infeksi, dan anemia diduga sebagai faktor risiko abortus inkomplet. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor risiko abortus inkomplet yang paling dominan berpengaruh di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang periode 1 Januari 2011 – 31 Desember 2015. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan desain cohort retrospective, besar sampel penelitian adalah 300 orang, yang diambil dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Pengumpulan data diperoleh dari catatan rekam medik pasien. Data dianalisis multivariat dengan menggunakan uji regresi binary logistic. Hasil ditemukan jumlah perdarahan trimester awal sebanyak 1023 pasien. Setelah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi didapatkan jumlah abortus inkomplet sebanyak 187 sampel dan perdarahan awal selain abortus inkomplet sebanyak 113 sampel. Pada uji statistik didapatkan usia memiliki (p=0,000), riwayat abortus (p=0,018), diabetes mellitus (p=0,225), infeksi (p=0,358) dan anemia (p=0,000). Kesimpulan faktor risiko abortus inkomplet yang paling dominan berpengaruh adalah usia, faktor risiko lain yang berpengaruh adalah anemia dan riwayat abortus, sedangkan diabetes mellitus dan infeksi tidak berpengaruh dalam penelitian ini. Kata Kunci : Abortus inkomplet, anemia, diabetes mellitus, infeksi, riwayat abortus, usia