Daftar Isi:
  • Kacang Hijau (Phaseolus radiatus L) salah satu kacang-kacangan yang mengandung banyak isoflavon atau yang dikenal dengan fitoestrogen. Isoflavon kacang hijau berupa daidzein, genistein dan glisitein. Genistein dan daidzein ini diduga mampu berikatan dengan RE di hipofisis sehingga mampu mempengaruhi kadar testosteron total. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kacang hijau terhadap kadar testosteron total pada tikus putih (Rattus norvegicus) jantan. Penelitian eksperimental dengan post test only control group design ini menggunakan sampel 30 ekor tikus putih jantan dibagi menjadi 5 kelompok. Kelompok K diberi pakan standar dan aquades; kelompok P1 diberi ekstrak kacang hijau 1,26 mg/200gram BB tikus; kelompok P2 diberi ekstrak kacang hijau 2,52 mg/200gram BB tikus; kelompok P3 diberi ekstrak kacang hijau 3,78 mg/200gram BB tikus; kelompok P4 diberi ekstrak kacang hijau 5,04 mg/200gram BB tikus. Pemeriksaan kadar testosteron total dilakukan pada hari ke-22. Rerata kadar testosteron total kelompok K: 2,38ng/dl± 3,21, kelompok P1: 2,61 ng/dl ±1,79, kelompok P2: 1,80 ng/dl ± 0,52, kelompok P3: 0,92 ng/dl ±0,96, kelompok P4 : 1,30 ng/dl ± 1,70. Data dianalisis menggunakan uji normalitas data kadar testosteron total dengan uji Shaphiro Wilk menunjukkan setiap kelompok perlakuan tidak terdistribusi normal (p<0,05). Uji homogenitas varian data dengan Levene Test menunjukkan varian data yang homogen (p>0,05) dan uji statistik non parametrik dengan Kruskal Wallis didapatkan (p = 0,285 (p>0,05) artinya tidak ada pengaruh ekstrak kacang hijau terhadap penurunan kadar testosteron total. Disimpulkan bahwa pemberian ekstrak kacang hijau tidak berpengaruh terhadap penurunan kadar testosteron total pada tikus putih jantan. Kata kunci : Kacang hijau, Kadar Testosteron