Daftar Isi:
  • Tumor kulit merupakan penyakit yang ditandai tumbuhnya sel-sel kulit yang tidak terkendali, merusak jaringan di sekitarnya dan mampu menyebar ke bagian tubuh lain. Dalam keadaan fisiologis, pertumbuhan sel individu diatur sistem keseimbangan yang meliputi apoptosis dan proliferasi. Penelitian ini dimaksudkan mengetahui pengaruh pemberian ekstrak tanaman sarang semut (Myrmecodia pedens) terhadap volume tumor kulit mencit BALB/c yang diinduksi 7,12 Dimethylbenz (a) Anthracene (DMBA) dan 12-0 tetradecanophorbol-13-acetate (TPA). Study eksperimental dengan rancangan post test only control groups design, sampel 24 ekor mencit jantan strain BALB/c dikelompokkan secara random menjadi 4 kelompok. Kelompok 1 kontrol negatif (tidak diberi ekstrak umbi tanaman sarang semut). Kelompok 2 (ekstrak tanaman sarang semut 4 mg/hari). Kelompok 3 (ekstraki tanaman sarang semut 8 mg/hari). Kelmpok 4 (ekstrak tanaman sarang semut 16 mg/hari). Pemberian ekstrak tanaman sarang semut melalui sonde satu kali sehari selama 4 minggu. Dengan pemberian DMBA selama 2 minggu pertama dan TPA selama 2 minggu. Hasil rerata K-1= 0.0884 mm3, K-2= 0,03467 mm3, K-3=0,00025897 mm3, K-4=0,012133 mm3. Hasil uji Kruskal-Wallis dengan nilai p=0,000, dan dilanjutkan dengan uji Mann Whitney menunjukkan tidak ada perbedaan bermakna (p>0.05) antara kelompok 1 dengan kelompok 2 dan 4, kelompok 2 dengan kelompok 3 dan 4, kelompok 3 dengan kelompok 4. terdapat perbedaan bermakna antara kelompok 1 dan kelompok 3 (p<0,05). Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan terdapat pengaruh pemberian ekstrak tanaman sarang semut (Myrmecodia pedens) terhadap volume tumor kulit, dengan dosis 8mg/hr sebagai dosis efektif. Kata kunci : DMBA, tanaman sarang semut, TPA, tumor kulit, volume tumor kulit.