Daftar Isi:
  • Lebih dari seperempat penduduk Indonesia memiliki kebiasaan merokok. Konsumsi rokok dapat menurunkan rata-rata jumlah spermatozoa hidup. Kematian spermatozoa diduga disebabkan oleh senyawa radikal bebas dari asap rokok yang dapat mengakibatkan kematian sel.Daun katuk merupakan tanaman yang dapat dikonsumsi dan banyak tumbuh di Indonesia. Dari beberapa penelitian diketahui bahwa daun katuk memiliki kemampuan sebagai antioksidan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak daun katuk terhadap viabilitas spermatozoa mencit BALB/c yang diberi paparan asap rokok. Penelitian eksperimental post test only control group design menggunakan 28 ekor mencit (Mus musculus) jantan BALB/c dibagi secara acak menjadi 3 kelompok perlakuan dan 1 kelompok kontrol yang masing-masing kelompok terdiri dari 7 sampel.Kelompok kontrol tidak diberikan paparan asap rokok maupun ekstrak daun katuk. Kelompok kedua diberikan paparan asap rokok tanpa pemberian ekstrak daun katuk, kelompok ketiga dan keempat diberikan paparan asap rokok dan ekstrak daun katuk masing-masing dengan dosis 3 mg/ml dan 6 mg/ml. Perlakuan ini dilakukan selama 35 hari. Data diuji dengan One Way Anova. Hasil rerata viabilitas spermatozoa untuk kelompok kontrol, kelompok dipapar asap rokok tanpa ekstrak daun katuk, kelompok dipapar asap rokok dengan ekstrak daun katuk dosis 3 mg/ml, dipapar asap rokok dengan ekstrak daun katuk dosis 6 mg/ml sebesar : 75,60 %, 47,60 %, 57,60 %, 74,60 %. Hasil uji One Way Anova menunjukkan perbedaan signifikan (p< 0,05). Hasil uji Post Hoc menunjukkan perbedaan antara kelompok kontrol dengan kelompok kedua dan ketiga. Disimpulkan bahwa ekstrak daun katuk berpengaruh terhadap viabilitas spermatozoa mencit yang dipapar asap rokok. Kata kunci : ekstrak daun katuk, asap rokok, viabilitas spermatozoa