Daftar Isi:
  • Minuman berenergi digunakan untuk meningkatkan stamina, tetapi bila dikonsumsi dalam jangka waktu tertentu dapat mempengaruhi sel darah merah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengaruh dan lama pemberian tiga jenis minuman berenergi terhadap jumlah sel darah merah. Penelitian eksperimental dengan rancangan post test only control group design menggunakan 28 tikus putih jantan galur Wistar yang dibagi menjadi 4 kelompok secara random. Kelompok I (aquadest), kelompok II (Extra Joss), kelompok III (Hemaviton Jreng) dan kelompok IV (Kuku Bima Ener-G). Perlakuan diberikan selama 27 hari dan penghitungan jumlah sel darah merah dilakukan pada hari ke-14 dan ke-27. Data jumlah sel darah merah dianalisis menggunakan uji one way Anova. Rerata jumlah sel darah merah (dalam juta/mm3) pada hari ke-14 tiap kelompok secara berurutan adalah 6,91±0,29; 6,52±0,37; 6,39±0,65; 6,54±0,46 sedangkan pada hari ke-27 rerata jumlah sel darah merah (dalam juta/mm3) adalah 6,60±0,40; 5,96±0,39; 6,30±0,24; 5,98±0,44. Pada hari ke-14, tidak terdapat perbedaan jumlah sel darah merah antara kelompok kontrol dengan perlakuan (p=0,217). Pada hari ke-27, terdapat perbedaan jumlah sel darah merah antara kelompok kontrol dengan kelompok perlakuan (p=0,013). Kemudian data dianalisis dengan uji post hoc LSD. Terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok II (p=0,004) dan kelompok IV (p=0,005) terhadap kontrol, tetapi kelompok III tidak menunjukkan perbedaan yang bermakna (p=0,148). Hasil Uji T menunjukkan perbedaan yang bermakna antara jumlah sel darah merah hari ke-14 dan ke-27 pada kelompok II (p=0,001) dan IV (p=0,012). Pemberian tiga jenis minuman berenergi selama 27 hari berpengaruh terhadap jumlah sel darah merah. Kata kunci : Minuman berenergi, sel darah merah