PENGARUH EKSTRAK BAWANG PUTIH DAN EKSTRAK BAWANG MERAH TERHADAP JUMLAH LIMFOSIT - Studi Eksperimental pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar (Rattus norvegicus) yang Diinfeksi Salmonella typhi
Daftar Isi:
- Bawang putih dan bawang merah mengandung allicindan flavonoid yang secara turun temurun digunakan sebagai antibakteri dan meningkatkan daya tahan tubuh. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh ekstrak bawang putih dan bawang merah terhadap jumlah limfosit pada tikus jantan galur wistar yang diinfeksi Salmonella typhi. Penelitian eksperimental dengan post test only control group design ini menggunakan sampel 30 ekor tikus jantan galur wistar dibagi menjadi 5 kelompok. K-1 diberi pakan standar; K-2 diberi pakan standar dan infeksi Salmonella typhi; K-3 diberi pakan standar, infeksi Salmonella typhi dan ekstrak bawang putih; K-4 diberi pakan standar, infeksi Salmonella typhi dan ekstrak bawang merah; K-5 diberi pakan standar, infeksi Salmonella typhi dan kombinasi ekstrak bawang putih dan bawang merah.Pemeriksaan jumlah limfosit dilakukan pada hari ke 5. Rerata jumlah limfosit pada K-1: 6,36x109/liter ; K-2: 5,16x109/liter;K-3: 5,56x109/liter; K-4: 4,18x109/liter; K-5 : 6,22x109/liter.Data dianalisis menggunakan uji normalitas data reratajumlah limfosit dengan uji Shaphiro Wilk menunjukkan setiap kelompok perlakuan terdistribusi normal (p>0,05). Uji homogenitas varian data dengan Levene Test pada reratajumlah limfosit semua kelompok tikus menunjukkan varian data yang homogen (p>0,05) dan uji statistik parametrik dengan One-Way Anova didapatkan (p = 0,248) artinya tidak ada perbedaan yang bermakna pada rerata jumlah limfosit antar kelompok. Disimpulkan bahwa ekstrak bawang putih dan bawang merahdilihat secara statistik tidak terdapat perbedaan bermakna antar kelompok, tetapi secara laboaratoris dapat berpengaruh pada jumlah limfositpada tikus yang diinfeksi Salmonella typhi. Kata kunci :Bawang putih, Bawang merah, Allicin, Flavonoid, Limfosit