Daftar Isi:
  • Lingkar pinggang lebih mencerminkan distribusi lemak tubuh dibandingkan dengan indeks massa tubuh tetapi menurut American Heart Assosiation lingkar pinggang jarang digunakan dibandingkan dengan indeks massa tubuh. Peningkatan lingkar pinggang berhubungan dengan resiko penyakit kardiometabolik serta fungsi ventilasi paru bisa digunakan sebagai prediktor penyakit kardiovaskular. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan indeks massa tubuh, lingkar pinggang dan kapasitas vital dengan nilai VO2 maks. Penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional design,pada 34 sampel laki-laki.Sampel diukur indeks massa tubuh, lingkar pinggang, kapasitas vital serta nilai VO2 maks dan data diuji dengan regresi linear. Berdasarkan distribusi frekuensi nilai VO2 maks, subjek dengan indeks massa tubuh > 25 kg/m2 dan lingkar pinggang mempunyai nilai VO2 maks rendah sedangkan kapasitas vital parunya normal. Data yang diperoleh diuji dengan normalitas dengandan dilanjutkan dengan ujiRegresi Linear.Hasil uji pearson correlation antara indeks massa tubuh dan lingkar pinggang dengan VO2 maks ialah BMI = -0,435, p = 0,005 (p < 0,05), Lingkar Pinggang = -0,459, p = 0,003 (p< 0,05) dan kapasitas vital = 0,421, p = 0,007 (p < 0,05).Hasil uji regresi linear dari ketiga prediktor ialah lingkar pinggang dan kapasitas vital lebih berpengaruh terhadap nilai VO2 maks. Kesimpulanpenelitian ini adalah terdapat hubungan antara indeks massa tubuh dan lingkar pinggang dengan nilai VO2maks . Kata kunci: Indeks massa tubuh, lingkar pinggang, kapasitas vital, nilai VO2 Maks