FAKTOR PREDISPOSISI KEJADIAN SINUSITIS MAKSILARIS DI RSUD TUGUREJO TAHUN 2014-2015
Daftar Isi:
- Sinusitis maksilaris merupakan penyakit yang sering dijumpai di masyarakat.Etiologi sinusitis maksilaris yaitu kelainan anatomi berupa hipertrofi konka dan septum deviasi, rhinitis alergi dan infeksi gigi meliputi karies gigi serta abses gigi premolar dan molar atas.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor predisposisi paling dominan dari sinusitis maksilaris. Jenis penelitian observasional analitik dengan metode case control, menggunakan data rekam medik di RSUD Tugurejo tahun 2014 – 2015. Data di deskripsikan dalam bentuk tabel dan diuji dengan menggunakan uji Chi Square selanjutnya di uji Regresi Logistik. Hasil penelitian dari 48 sampel yang terdiri 24 kasus dan 24 kontrol, diperoleh 22 orangmenderita hipertrofi konka dengan penderita sinusitis maksilaris sebanyak 16 orang (33,3%), 16 orang septum deviasi dengan penderita sinusitis maksilaris sebanyak 12 orang (25%), 27 orang rhinitis alergi dengan penderita sinusitis maksilaris sebanyak 16 orang (33,3%), 13 orang dengan karies gigi premolar dan molar atasdengan penderita sinusitis maksilaris sebanyak10 orang (20,8%), 16 kasus abses gigi premolar dan molar atas dengan penderita sinusitis maksilaris sebanyak 10 orang (20,8%). Selanjutnya dilakukan uji regresi dengan hasil dari faktor prediktor dominan yaitu rhinitis alergi, septum deviasi, hipertrofi konka, karies gigi premolar dan molar atas, sedangkan abses gigi tidak menjadi faktor prediktor sinusitis maksilaris. Dapat disimpulkan bahwa rhinitis alergi, hipertrofi konka, karies gigi premolar dan molar atas serta septum deviasi merupakan faktor predisposisi sinusitis maksilaris. Septum deviasi merupakan faktor predisposisi paling dominan (p=0,003). Kata Kunci : hipertrofi konka, septum deviasi, rhinitis alergi, karies gigipremolar dan molar atas, abses gigi premolar dan molar atas.