Daftar Isi:
  • Menopause merupakan kondisi berhentinya siklus menstruasi untuk selamanya pada wanita yang sebelumnya rutin mengalami siklus menstruasi setiap bulannya, minimal selama 12 bulan terakhir dan bukan disebabkan oleh kondisi patologis. Menopause memiliki dampak sistemik pada tubuh diantaranya menurunkan kadar hormon seks yang menyebabkan gangguanhomeostasis dan fungsi permukaan okular yang diregulasi oleh reseptor estrogen dan androgen yang terletak pada epitel kornea, konjungtiva, kelenjar lakrimal serta kelenjar Meibom. Pada kebanyakan kasus sindroma mata kering disebabkan oleh disregulasi produksi lapisan air mata.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara menopause dengan sindroma mata kering. Jenis penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional dilakukan pada 61 orang wanita pengunjung Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang berusia 25-65 tahun, dengan kondisi menopause dan non menopause. Sampel diperiksa produksi air matanya menggunakan tes Schirmer 1 oleh peneliti di Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. Seluruh data yang diperoleh dianalisa secara bivariat untuk melihat hubungan antar variabel menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian pada sampel menopause menunjukkan kejadian sindroma mata kering lebih tinggi (50,8%) dibandingkan dengan sampel non menopause (24,6%). Hasil uji chi-square diperoleh p-value 0,000 (p<0,05) menunjukkan adanya kecenderungan kejadian sindroma mata kering yang lebih tinggi pada sampel dengan kondisi menopause. Hasil koefisien korelasi kontingensi r = 0,430 yang menunjukkan keeratan hubungan tergolong sedang. Simpulan terdapat hubungan antara menopause dengan kejadian sindroma mata kering. Kata kunci: Menopause, Sindroma Mata Kering