PENGARUH LENDIR BELUT SAWAH (Monopterus albus) TERHADAP REEPITELISASI PADA PENYEMBUHAN LUKA SAYAT - Studi Eksperimental pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Daftar Isi:
- Lendir belut sawah mengandung glikoprotein dan lisozim yang berperan dalam penyembuhan luka yaitu dengan meningkatkan tebal epitel. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh lendir belut sawah (Monopterus albus) terhadap reepitelisasi pada penyembuhan luka sayat pada tikus putih jantan galur wistar. Metode penelitian eksperimental dengan rancangan post test only randomized control group design, sampel tikus putih jantan galur wistar berjumlah 18 ekor dibagi menjadi 3 kelompok secara acak dengan pembagian kelompok I kontrol negatif (tanpa perlakuan), kelompok II (kasa kering), dan kelompok III (lendir belut sawah). Perlakuan dilakukan selama 6 hari dengan penggantian kasa 1x sehari dan pengolesan 3x sehari, pada hari ke-6 dilakukan terminasi untuk diamati jumlah fibroblas secara mikroskopis dengan pewarnaan Hematoksilin eosin. Analisis data dengan uji non-parametrik yaitu uji Kruskal-Wallis dilanjutkan Mann-Whitney. Hasil rerata tebal epitel pada masing-masing kelompok adalah 5,39 μm (kelompok I); 13,09 μm (kelompok II); 26,83 μm (kelompok III). Analisis uji Kruskal-Wallis menunjukkan nilai (p=0,001). Hasil uji Mann-Whitney antara kelompok I dan II, I dan III, antara kelompok II dan III berturut-turut menunjukan nilai (p=0,002), (p=0,002), (p=0,026). Terdapat pengaruh lendir belut sawah (Monopterus albus) terhadap reepitelisasi pada penyembuhan luka sayat pada tikus putih jantan galur Wistar. Kata Kunci : lendir belut sawah, tebal epitel, luka sayat