HUBUNGAN ANTARAINTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP TEKANAN DARAH Studi Observasional pada pekerja PT Sayung Adhimukti
Daftar Isi:
- Penggunaan mesin pada industri sering menimbulkan kebisingan yang dapat mengurangi produktivitas serta mempengaruhi kesehatan para pekerja salah satunya penyakit kardiovaskuler. Hal ini dapat terjadi karena kebisingan tersebut menimbulkan stress yang mengaktifkan sistem hormonal yang menimbulkan vasokontriksi pembuluh darah sehingga terjadi peningkatan tekanan darah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara tingkatan intensitas kebisingan terhadap tingkatan tekanan darah pada pekerja PT Sayung Adhimukti yang merupakan perusahaan penyamakan kulit. Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan rancangan cross sectional dengan melakukan pengukuran tekanan darahpada 4-6 Februari 2016. Terdapat 31 orang pada tempat kerja tidak bising dan 31 orang pada tempat kerja bising. Tingkatan intensitas kebisingan bagian dyeing memiliki rata-rata yaitu 88,484 dB, sedangkan bagian finishing memiliki rata-rata 70,352 dB. Dari 62 sampel, pada tempat kerja tidak bising pekerja yang memiliki tekanan darah normal terdapat 13 orang (21%), prehipertensi terdapat 16 orang (25,8%), dan hipertensi tipe I terdapat 2 orang (3,2%). Pada tempat kerja bising pekerja yang memiliki tekanan darah normal terdapat 6 orang (9,7%), prehipertensi terdapat 9 orang (14,5%), hipertensi tipe I terdapat 14 orang (22,6%), dan hipertensi tipe II terdapat 2 orang (3,2%). Data yang diperoleh dianalisis dengan uji Spearman, hasilnya signifikan (p=0,000) dengan keeratan hubungan sedang (r=0,439). Dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang sedang antara tingkatan intensitas kebisingan dengan tingkatan tekanan darah pada pekerja PT Sayung Adhimukti. Semakin tinggi tingkatan intensitas kebisingan semakin tinggi tingkatan tekanan darah. Kata Kunci : intensitas kebisingan, tekanan darah.