PENGARUH LENDIR BELUT (Monopterus albus) TERHADAP JUMLAH PEMBULUH DARAH PADA PENYEMBUHAN LUKA SAYAT Pada Tikus Putih Jantan Galur Wistar
Daftar Isi:
- Lendir belut mengandung bioaktif seperti glikoprotein, lectin, hemagglutinin dan hemolysin yang dikeluarkan melalui kelenjar mukus dari kulit belut yang berperan sebagai antibakterial dan angiogenesis. Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh lendir belut sawah (Monopterus albus) terhadap jumlah pembuluh darah pada penyembuhan luka sayat pada tikus putih jantan galur wistar. Metode penelitian eksperimental dengan rancangan post test only randomized control group design, sampel tikus putih jantan galur wistar berjumlah 18 ekor dibagi menjadi 3 kelompok secara acak. Kelompok I kontrol negatif (tanpa perlakuan), Kelompok II (kassa kering), Kelompok III (lendir belut sawah). Perlakuan dilakukan selama 6 hari dengan penggantian kasa 1x sehari dan pengolesan 3x sehari, pada hari ke-6 dilakukan terminasi untuk diamati jumlah pembuluh darah secara mikroskopis dengan pewarnaan Hematoksilin eosin. Analisis dengan uji hipotesa one-way anova dilanjutkan uji Post Hoc Test Bonferroni. Hasil rerata jumlah pembuluh darah pada masing-masing kelompok adalah 4,5 (kelompok I); 4,9 (kelompok II); 8,13 (kelompok III). Analisis uji one-way anova menunjukkan nilai (p=0,000). Hasil uji Post Hoc antara kelompok I dan kelompok II, kelompok I dan kelompok III, kelompok II dan kelompok III bertutur-turut menunjukkan nilai (p=0,012), (p=0,000), (p=0,000). Terdapat pengaruh lendir belut (Monopterus albus) terhadap jumlah pembuluh darah pada penyembuhan luka sayat pada tikus putih jantan galur wistar. Kata Kunci : lendir belut, jumlah pembuluh darah, luka sayat