Daftar Isi:
  • Obat nyamuk bakar merupakan salah satu sumber penyebab radikal bebas yang diduga berhubungan dengan kualitas sperma. Penggunaan antioksidan berupa ekstrak kulit buah delima merah diduga berperan dalam menangkal radikal bebas oleh obat nyamuk bakar, namun penelitian tentang ekstrak kulit buah delima merah terhadap kualitas spermatozoa belum pernah dilaporkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian ekstrak kulit buah delima merah terhadap morfologi spermatozoa tikus yang dipapar obat nyamuk bakar. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental post test only control group design. Sampel penelitian adalah 30 ekor tikus putih jantan yang dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu kelompok dosis 100mg, dosis 200mg, dan dosis 400mg yang dipapar obat nyamuk bakar dan diberi ekstrak kulit buah delima merah masing-masing 100 mg/kg BB, 200 mg/kg BB, dan 400 mg/kg BB, kelompok terpapar yang hanya dipapar obat nyamuk bakar, dan kelompok kontrol yang tidak diberi perlakuan. Pada akhir penelitian tikus diterminasi dan dilakukan pengamatan morfologi. Rerata morfologi spermatozoa kelompok kontrol, terpapar, dosis 100mg, dosis 200mg, dan dosis 400mg masing-masing adalah 92%; 64,60%; 71,80%; 86,40%, dan 87,60%. Hasil uji Mann Whitney menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna (p < 0,05) pada kelompok kotrol dengan kelompok terpapar, kelompok terpapar dengan kelompok dosis 200mg, dan kelompok terpapar dengan kelompok dosis 400mg. Kesimpulan penelitian terdapat pengaruh pemberian ekstrak kulit buah delima merah terhadap morfologi spermatozoa tikus yang dipapar obat nyamuk bakar. Kata kunci: Antioksidan, Punica granatum L, ekstrak kulit buah delima merah, ROS.