Daftar Isi:
  • Demam adalah kondisi peningkatan suhu tubuh dari keadaan normal akibat peningkatan titik patokan suhu di hipotalamus.Obat yang biasa digunakan untuk menurunkan demam adalah antipiretik.Antipiretik yang sering digunakan adalah parasetamol.Daun cabai rawit mengandung flavonoid yang bisa menjadi alternatif antipiretik.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ekstrak daun cabai rawitmemiliki efek antipiretik pada tikus putih jantan dilihat dari penurunan suhu rektal setelah perlakuan. Penelitian ini bersifat eksperimentaldengan rancangan penelitian post test control group design. Sampel penelitian yang digunakan adalah tikus putih jantan galur wistar yang telah diinduksi 0,33 cc vaksin DPT-Hb-Hib dan dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol negatif (CMC-Na 0,5%), kelompok kontrol positif (parasetamol)6,3 mg/100 g BB, kelompok ekstrak daun cabai rawit 200mg/kgBB, 400 mg/kgBB dan 800 mg/kgBB. Analisa data menggunakan one-way Anovadilanjutkan dengan Post hoc. Hasil penelitian menunjukan kelompok kontrol negatif, kelompok ekstrak daun cabai rawit 200 mg/kgBB dan 400 mg/kgBBtidak memiliki efek antipiretik. Kelompok kontrol positif memiliki efek antipiretik paling tinggi diantara semua kelompok. Kelompok ekstrak daun cabai rawit 800 mg/kgBB memiliki efek antipiretik dan secara statistik memiliki perbedaan signifikan (P<0,05) dengan kelompok kontrol negatif. Kesimpulan yang dapat diambil adalahekstrak etanolik daun cabai rawit dengan dosis 800 mg/kgBB memiliki efek antipiretik terhadap tikus putih jantan. Kata kunci : Demam, Antipiretik, Ekstrak daun cabai rawit, Parasetamol.