PENGARUH EKSTRAK KULIT UMBI BAWANG PUTIH (Allium sativum L.) TERHADAP KADAR UREUM KREATININ PADA TIKUS WISTAR HIPERGLIKEMIA YANG DIINDUKSI ALOKSAN
Daftar Isi:
- Aloksan merupakan senyawa kimia yang digunakan untuk menginduksi diabetes pada binatang percobaan yang dapat memicu aksi stress oksidatif oleh Reactive Oxidative Species (ROS). Pada ekstrak kulit umbi bawang putih mengandung senyawa fitokimia alkaloid, kuinon, flavonoid, saponin, polifenol. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ekstrak kulit umbi bawang putih (Allium Sativum L.) terhadap kadar ureum kreatinin pada tikus wistar hiperglikemia yang diinduksi aloksan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental dengan rancangan post test control group desain. Pembuatan tikus hiperglikemia dengan cara di induksi aloksan dengan dosis tunggal 160 mg/kgBB secara intraperitoneal. Sebanyak 25 ekor tikus dibagi menjadi 5 kelompok yaitu kelompok kontrol, kelompok negatif, kelompok 3 perlakuan, kelompok 4 perlakuan, dan kelompok 5 perlakuan, dengan dosis pemberian ekstrak pada masing-masing kelompok perlakuan 3,4,5 yaitu 200mg/200gBB, 400mg/200gBB, dan 800mg/200gBB selama 14 hari. Pengambilan sampel darah vena orbitalis pada hari ke 18 yang kemudian di uji kadar ureum kreatinin. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa pengaruh pemberian ekstrak kulit umbi bawang putih terhadap kadar ureum kreatinin pada tikus wistar yang diinduksi aloksan menunjukan tidak terdapat perbedaan antara kelompok perlakuan dosis 200mg/200gBB dengan kelompok negatif, dan terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok perlakuan dosis 400mg/200gBB dan dosis 800mg/200gBB dengan kelompok negatif pada uji ureum. Terdapat perbedaan yang signifikan anatra kelompok perlakuan dosis 400mg/200gBB dengan kelompok negatif pada uji kreatinin. Kesimpulan yang diambil bahwa ekstrak kulit umbi bawang putih dapat berpengaruh terhadap penurunan kadar ureum pada dosis 400mg/200gBB dan 800mg/200gBB serta kreatinin pada dosis 400mg/200gBB. Kata kunci : Kulit umbi bawang putih, kadar ureum kreatinin, hiperglikemia