HUBUNGAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK PERAWAT DENGAN MOTIVASI SEMBUH PADA PASIEN PASCA BEDAH DI RUANG BAITUSSALAM RUMAH SAKIT ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

Main Author: Diningsih, Yuwanda
Format: Thesis NonPeerReviewed Book Bachelors
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.unissula.ac.id/424/1/SKRIPSI%20YUWANDA%20DININGSIH%20_092111295__Cover.pdf
http://repository.unissula.ac.id/424/2/SKRIPSI%20YUWANDA%20DININGSIH%20_092111295__Abstrak.pdf
http://repository.unissula.ac.id/424/3/SKRIPSI%20YUWANDA%20DININGSIH%20_092111295__Daftar%20Isi.pdf
http://repository.unissula.ac.id/424/
Daftar Isi:
  • Hubungan Komunikasi Terapeutik Perawat Dengan Motivasi Sembuh Pasien Pasca Bedah di Ruang Baitussalam Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang. 71 hal + 10 tabel + xvi Latar Belakang : Persoalan dan masalah banyak yang muncul saat seseorang menderita penyakit penyakit tertentu tetapi tidak memiliki motivasi untuk sembuh. Hambatan ini terjadi karena kurangnya dukungan dari lingkungan terhadap pasien. Kemampuan komunikasi terapeutik perawat dapat memberikan dukungan dan semangat serta infirmasi yang menjadi jalan keluar positif bagi pasien untuk menerima keadaan yang dialami serta mampu mengadakan perubahan sehingga dapat meningkatkan kesehatan pasien. Survei pendahuluan mengenai komunikasi terapeutik perawat dikategorikan baik sebanyak 50% dan untuk motivasi sembuh pasien pasca bedah dikategorikan tinggi sebanyak 40%. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan komunikasi terapeutik perawat dengan motivasi sembuh pada pasien pasca bedah. Metode : Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif dengan metode survei analitik melalui pendekatan cross-sectional. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Jumlah responden sebanyak 84 pasien dengan teknik purposive sampling dengan menggunakan uji spearman. Hasil : Hasil analisis dari 84 responden, penelitian ini menunjukkan hasil komunikasi terapeutik buruk sebanyak 6,0%, sedang sebanyak 42,9% dan baik sebanyak 51,2%. Motivasi sembuh rendah sebanyak 7,1%, sedang sebanyak 46,4% dan tinggi sebanyak 46,4%. Hasil uji kedua variabel tersebut menggunakan uji spearman diperoleh nilai p-value atau signifikan 0,000 (p-value <0,05) dan nilai correlation coefficient 0,763. Simpulan : Ada hubungan antara komunikasi terapeutik perawat dengan motivasi sembuh pasien pasca bedah di Ruang Baitussalam Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang (p-value <0,05). Kata kunci : komunikasi terapeutik, motivasi sembuh, pasien pasca bedah Daftar Pustaka : 48 (2002–2014)