EFEKTIVITAS SENAM OTAK DAN SENAM VITALISASI OTAK DALAM MENINGKATKAN FUNGSI KOGNITIF LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG

Main Author: Nuraini, Nuraini
Format: Thesis NonPeerReviewed Book Bachelors
Bahasa: eng
Terbitan: , 2015
Subjects:
Online Access: http://repository.unissula.ac.id/383/1/SKRIPSI_NURAINI_092111225_Abstrak.pdf
http://repository.unissula.ac.id/383/2/SKRIPSI_NURAINI_092111225_Cover.pdf
http://repository.unissula.ac.id/383/3/SKRIPSI_NURAINI_092111225_Daftar%20Isi.pdf
http://repository.unissula.ac.id/383/
Daftar Isi:
  • EFEKTIVITAS SENAM OTAK DAN SENAM VITALISASI OTAK DALAM MENINGKATKAN FUNGSI KOGNITIF LANSIA DI UNIT REHABILITASI SOSIAL PUCANG GADING SEMARANG 100 hal + 16 tabel + xviii Latar Belakang : Fungsi kognitif pada lansia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu umur, jenis kelamin, pendidikan, lingkungan dan aktifitas fisik sehingga berdampak penurunan fungsi kognitif yang bersifat progresif. Sebagai pusat daya berfikir otak juga memerlukan perawatan yaitu dengan melakukan gerakan sederhana yang diikuti oleh berbagai macam komponen fungsi otak seperti penglihatan, imaginasi, pendengaran dan emosi. Hal ini dapat dilakukan dengan melakukan senam otak ataupun senam vitalisasi otak. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan efektivitas senam otak dan senam vitalisasi otak dalam meningkatkan fungsi kognitif lansia. Metode : Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif menggunakan desain Quasi Eksperimental Pre And Post Test Without Control Group. Pengumpulan data menggunakan kuesioner MMSE. Jumlah responden sebanyak 34 lansia dengan tehnik Consecutive Sampling dengan menggunakan uji Simple Paired T-test, Wilcoxon dan Mann Whitney. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil uji statistik dengan Simple Paired T-test pada kelompok senam otak diperoleh nilai p value 0,000 (p value <0,050), sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara fungsi kognitif pada kelompok senam otak sebelum dan sesudah perlakuan, uji Wilcoxon pada kelompok senam vitalisasi otak diperoleh nilai p value 0,000 (p value <0,050), sehingga dinyatakan ada perbedaan yang signifikan antara fungsi kognitif pada kelompok senam vitalisasi otak sebelum dan sesudah perlakuan. Hasil uji statistik Mann Whitney diperoleh nilai p value 0.004 (p value <0,050), sehingga dapat disimpulkan ada perbedaan yang bermakna antara fungsi kognitif pada kelompok Senam Otak dengan kelompok Senam Vitalisasi Otak. Simpulan : Ada perbedaan yang bermakna antara fungsi kognitif pada kelompok Senam Otak dengan kelompok Senam Vitalisasi Otak di Unit Rehabilitasi sosial Pucang Gading Semarang (p value < 0,050). Kata kunci : Senam Otak, Senam Vitalisasi Otak, Fungsi Kognitif, Lansia Daftar Pustaka : 33 (2002–2014) NURSING STUDY PROGRAM FACULTY OF NURSING SCIENCE