PENGARUH SALEP EKSTRAK DAUN BABANDOTAN (Ageratum conyzoides) TERHADAP JUMLAH PEMBULUH DARAH PADA LUKA SAYAT - Studi Eksperimental pada Kulit Mencit (Balb/c) yang Diberi Luka Sayat
Main Author: | Wirawan, Guruh Arya |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book Bachelors |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unissula.ac.id/3001/1/Cover_1.pdf http://repository.unissula.ac.id/3001/2/Daftar%20Isi_1.pdf http://repository.unissula.ac.id/3001/3/Abstrak_1.pdf http://repository.unissula.ac.id/3001/4/Daftar%20Pustaka_1.pdf http://repository.unissula.ac.id/3001/ |
Daftar Isi:
- Pada saat luka, terjadi peningkatan pembuluh darah yang diperlukan untuk memberikan suplai nutrisi lebih pada jaringan yang mengalami kerusakan. Angiogenesis merupakan salah satu faktor yang penting dalam proses penyembuhan luka (wound healing). Daun babandotan (Ageratum conyzoides) sebelumnya telah terbukti dapat mempercepat penyembuhan pada luka sayat. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh salep ekstrak etanol daun babandotan terhadap jumlah pembuluh darah pada luka sayat. Penelitian eksperimental dengan desain post test group onlymenggunakan 30 subjek uji dibagi5 kelompok secara random, setiap kelompok terdiri dari 6 ekor mencit. Luka inisisi dibuat pada punggung mencit sepanjang ± 2cm. K-I merupakan kelompok kontrol, K-II (povidone iodine), K-III(dasar salep), K-IV (EEDB 25%) dan K-V (EEDB 50%). Perlakuan sebanyak 3 x sehari selama 5 hari. Uji statistik menggunakan Kruskal Wallis dan dilanjutkan ujiMann Whitney. Hasil rata-rata jumlah pembuluh darah pada kelompok I sebagai kelompok kontrol yaitu 5,28±0,39, kelompok II sebagai kontrol positif dengan povidone iodine yaitu 8,50±0,75, kelompok III sebagai kontrol negatif dengan dasar salep yaitu 6,39±0,71, kelompok IV dengan pemberian salep ekstrak etanol daun babandotan 25% yaitu 8,61±0,74 dan kelompok V dengan pemberian salep ekstrak etanol daun babandotan 50% yaitu 9,61±0,77. Hasil analisis Kruskal Wallis diperoleh perbedaan signifikan (p< 0,05), dilanjutkan dengan uji Mann Whitney diperoleh perbedaan bermakna (p< 0,05) pada semua kelompok, kecuali pada K II dengan K IV dan K V didapatkan hasil tidak berbeda bermakna (p> 0,05). Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa salep ekstrak daun Babandotan mempengaruhi jumlah pembuluh darah pada penyembuhan luka sayat. Kata kunci : Daun babandotan, Pembuluh darah, Luka sayat, Wound healing