FAKTOR RISIKO REGURGITASI PADA BAYI USIA 0 – 6 BULAN - Studi Analitik Observatif di Desa Penggaron Lor Semarang
Main Author: | Silmi, Bintan Tsabatus |
---|---|
Format: | Thesis NonPeerReviewed Book Bachelors |
Bahasa: | eng |
Terbitan: |
, 2014
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://repository.unissula.ac.id/2307/1/cover_1.pdf http://repository.unissula.ac.id/2307/2/abstrak_1.pdf http://repository.unissula.ac.id/2307/3/daftar%20isi_1.pdf http://repository.unissula.ac.id/2307/4/daftar%20isi_1.pdf http://repository.unissula.ac.id/2307/5/daftar%20pustaka_1.pdf http://repository.unissula.ac.id/2307/ |
Daftar Isi:
- Regurgitasi merupakan salah satu gejala klinis yang paling sering dijumpai pada bayi dengan Refluks Gastroesofagus (RGE) yang sering terjadi pada bayi kurang dari 6 bulan. Regurgitasi > 4 kali sehari dapat menyebabkan berbagai masalah seperti gagal tumbuh, pneumonia aspirasi, esofagitis, dan lain sebagainya (Ulshen, 2012). Penelitian ini bermaksud untuk mengetahui berbagai faktor yang dapat menimbulkan regurgitasi > 4x dalam sehari. Jenis penelitian ini adalah analitik observasional dengan rancangan case control. Sampel penelitian sebanyak 98 bayi di Wilayah Posyandu Penggaron Lor Semarang yang telah memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Data penelitian dianalisis dengan Uji Regresi Logistik untuk mengetahui variabel bebas yang paling berpengaruh. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kejadian regurgitasi >4 kali sehari lebih banyak terjadi pada BBLR, penggunaan botol susu, dan bayi tanpa kolik infantil. Hasil uji statistik menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara BBLR terhadap regurgitasi (p=0,480, OR=0,684, dan IK=0,238-1,965), tidak terdapat hubungan antara kolik infantil terhadap regurgitasi (p=0,503, OR=1,445, dan IK=0,492-4,249), dan terdapat hubungan antara penggunaan botol susu terhadap regurgitasi (p=0,000, OR=10,803, dan IK=3,573-32,659). Penggunaan botol susu merupakan variabel paling dominan dan bayi yang menggunakan botol susu memiliki kemungkinan 10 kali untuk mengalami regurgitasi dibandingkan dengan yang tidak menggunakan botol susu. Kata kunci: regurgitasi, BBLR, botol susu, kolik infantil