PENGARUH LATIHAN FISIK INTENSITAS SEDANG TERHADAP KADAR INTERLEUKIN-6 DAN JUMLAH LIMFOSIT PADA PASIEN REAKSI KUSTA DI RSUD KELET PROVINSI JAWA TENGAH
Daftar Isi:
- Latar belakang: Reaksi kusta merupakan reaksi penurunan imunitas ditandai adanya peradangan yang dapat menimbulkan kecacatan permanen. Latihan fisik dapat meningkatkan sistem imunitas tubuh. Tujuan: membuktikan pengaruh latihan fisik intensitas sedang terhadap kadar IL-6 dan jumlah limfosit. Metode: quasy experimental dengan desain pre and post test with control group, menggunakan 30 responden (14 intervensi dan 16 kontrol). Kelompok intervensi diberikan latihan fisik intensitas sedang 60%-79% berupa static cycle, frekuensi 4 kali/minggu, waktu 150 menit/minggu dan kortikosteroid, sedangkan kelompok kontrol diberi kortikosteroid. Kadar IL-6 diukur dengan metode ELISA dan jumlah limfosit diukur dengan hematology analyzer. Hasil penelitian: Rerata selisih kadar IL-6 antara pre dan post test pada intervensi (-7,1429;±25,2369) lebih rendah dibandingkan kontrol (8,8125;±11,2025). Analisis Mann-Whitney bahwa selisih kadar IL-6 antara intervensi dan kontrol p<0,05. Rerata selisih jumlah limfosit antara pre dan post test pada intervensi (0,7407;±0,41236) lebih tinggi dibandingkan kontrol (-0,4500;±0,42415). Analisis Independent t-test selisih jumlah limfosit antara intervensi dan kontrol p<0,05. Kesimpulan: Pemberian latihan fisik intensitas sedang berupa aerobik menggunakan static cycle dengan frekuensi latihan 4 kali perminggu, durasi waktu 150 menit/minggu secara bermakna dapat menurunkan kadar interleukin-6 dan meningkatkan jumlah limfosit pada pasien reaksi kusta. Kata kunci: latihan fisik intensitas sedang, IL-6 dan limfosit