Daftar Isi:
  • Tanah memiliki karakteristik yang berbeda-beda. Tidak semua tanah memiliki daya dukung yang baik untuk konstruksi bangunan, sehingga tidak mampu untuk menahan beban yang ada di atasnya. Kerusakan konstruksi yang ada di atas tanah seringkali disebabkan karena tanah. Salah satu tanah yang menyebabkan kerusakan konstruksi diatasnya adalah tanah lunak. Perbaikan tanah perlu dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut agar tanah menjadi stabil dan lebih aman untuk didirikan suatu konstruksi di atasnya. Penelitian ini bertujuan mengetahui prosentase maksimum dari campuran gipsum terhadap nilai kohesi dan mengetahui pengaruh penambahan limbah gipsum sebagai bahan stabilisasi tanah. Pengujian yang dilakukan pada penelitian ini adalah Kadar Air (Water Content), Atterberg Limits, Direct Shear, Proctor Modified dan CBR (California Bearing Ratio). Sampel pada penelitian ini menggunakan 3 variasi campuran limbah gipsum, yaitu 0%, 5%,10% dan 15%. Berdasarkan pengujian diperoleh hasil bahwa stabilisasi tanah yang dicampur dengan limbah gipsum mampu menaikkan daya dukung tanah, dilihat dari hasil perhitungan pengujian Direct Shear hasil prosentase optimum didapat pada campuran 10% dengan nilai kohesi sebesar 0,38 kg/cm2 dan sudut geser dalam sebesar 40,04o. Kadar air optimum didapat pada campuran 10% sebesar 18,00% dan ɣk sebesar 1,39 gr/cm3. Dan nilai CBR pada campuran gipsum 10% sebesar 28,8%. Kata Kunci : Limbah Gipsum, Direct Shear, Atterberg Limit, Proctor Modified, California Bearing Ratio