ANALISIS PENGENDALIAN KUALITAS PADA PROSES STRIPP FILLING MENGGUNAKAN PENDEKATAN SIX SIGMA DI PT. X PHARMA
Daftar Isi:
- Dengan berkembangnya teknologi saat ini dan semakin banyak perusahaaan yang bergerak dibidang farmasi di indonesia, mengakibatkan daya saing yang ditimbulkan semakin tinggi , perusahaan farmasi banyak melakukan perbaikan-perbaikan yang ketat dengan melakukan peningkatan kualitas produk yang dihasilkan juga mengurangi jumlah cacat pada produk . Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai sigma dan faktor penyebab kerusakan pada proses produksi stripp filling kapsul yaitu besarnya jumlah produk cacat PT. X Pharma dan sering terjadi reject atau produk yang tidak sesuai dengan spesifikasi kualitas. Jenis kecacatan pada pengemasan stripp filling diantaranya cacat karena bahan kemas primer, isi kurang, dan bahan kemas lain. presentase reject yang didapatkan adalah 1,6158% dari total sample produksi 39.1997 kemasan stripp filling , itu berarti bahwa reject yang dihasilkan cukup tinggi dengan mengingat tujuan kualitas perusahaan untuk menghasilkan produk dengan kualitas zero defect sehingga masih perlu perbaikan di lantai produksi pada proses stripp filling kapsul. Faktor-faktor yang mempengaruhi cacat antara lain manusia, metode, bahan baku dan mesin. Berdasarkan permasalahan tersebut maka peneliti melakukan analisa dengan menggunakan metode Six sigma. Langkah kerja dalam Six sigma ini dikenal dengan metode DMAIC yaitu Define, Measure, Analyze, Improve dan Control. Berdasarkan pengolahan data diperoleh nilai sigma untuk proses stripp filling kapsul adalah sebesar 4,052 dengan kemungkinan defect produk (DPMO) sebesar 107.707,6 stripp kapsul untuk sejuta produksi, sedangkan target perusahaan untuk pengendalian kualitas produk adalah menuju zero defect. Berdasarkan analisa yang dilakukan dengan menggunakan diagram fishbone, dan diagram pareto terdapat empat faktor kemungkinan penyebab terjadi reject pada proses stripp filling kapsul yaitu diantaranya adalah faktor mesin, faktor manusia atau operator, faktor material, dan faktor metode kerja, faktor yang mendominasi adalah faktor manusia dan faktor mesin. Berdasarkan empat faktor tersebut maka dibuat usulan perbaikan yang perlu dilakukan agar dapat mengurangi reject pada produk , sehingga proses produksi dapat berjalan dengan lebih efektif dan produk yang dihasilkan bermutu tinggi. Kata kunci : Pengendalian kualitas produk, six sigma, DMAIC