PERBANDINGAN EFEK ANTIFUNGAL SUSPENSI EKSTRAK ETANOL SIWAK (SALVADORA PERSICA) 50% DENGAN SUSPENSI ORAL NISTATIN TERHADAP BIOFILM CANDIDA ALBICANS (Studi In Vitro)
Daftar Isi:
- Kandidiasis oral adalah infeksi oportunistik yang disebabkan oleh pertumbuhan berlebih spesies Candida, khususnya Candida albicans. Candida albicans adalah patogen oportunistik yang tumbuh dan bertahan hidup sebagai komensal dan berubah menjadi patogen karena beberapa faktor prediposisi. Nistatin adalah obat antifungal dari kelompok polien yang digunakan untuk mengobati kandidiasis oral. Siwak memiliki berbagai komponen bioaktif yang dapat mempengaruhi kesehatan rongga mulut. Tanin sebagai salah satu komponen kimia siwak diketahui mempunyai aktivitas antifungal terhadap Candida albicans. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efek antifungal siwak 50% dan nistatin terhadap biofilm Candida albicans. Metode penelitian ini berjenis eksperimental dengan post test only control group design dengan sampel berjumlah 36 yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu siwak 50% dan nistatin. Masing-masing kelompok diinkubasi 24 jam. Pembentukkan biofilm diukur dengan menghitung Optical Density menggunakan ELISA-reader. Analisa data dilakukan menggunakan uji Independent T-test. Hasil rata-rata nilai optical density didapatkan kelompok siwak 50% yaitu 2.64261 dan kelompok nistatin 2.428 . Hasil uji Independent T-test didapatkan nilai p = .138 (p> 0,05) yang menunjukkan tidak terdapat perbedaan efek antifungal yang signifikan antara siwak 50% dan nistatin. Penelitian ini menunjukkan bahwa ekstrak siwak 50% dan nistatin memiliki efek antifungal yang setara dalam menurunkan biofilm Candida albicans secara in vitro. Kata kunci: Candida albicans, nistatin, siwak